Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/02/07 |
|
Selasa, 7 Februari 2023 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
|
|
Sebuah ujaran bijak mengatakan: "Pengalaman adalah guru yang terbaik". Wafatnya Raja Amazia di Lakhis membuat Azarya bin Amazia mendapatkan tampuk kerajaan di usia yang masih belia, yaitu 16 tahun. Masa pemerintahan Azarya-yang juga dikenal dengan nama Uzia (32)-ditandai dengan kedamaian dan ketenangan selama 52 tahun (1-2). Namun, tulah berupa sakit kusta membuat Azarya tidak dapat memerintah dengan efektif. Yotam bin Azarya kemudian menjalankan roda pemerintahan (32-38). Kitab Tawarikh memberikan catatan bagaimana Azarya berusaha dengan segenap hati untuk mengikuti jalan Tuhan yang diberikan melalui Nabi Zakharia (2Taw. 26:3-5). Inilah kunci keberhasilan masa pemerintahan Azarya. Ketika Yotam mewarisi pemerintahan, ia mengikuti teladan itu (32-34). Namun, ketika kedua raja ini tidak bersikap tegas terhadap penyembahan berhala, di sanalah Tuhan menghadirkan teguran-Nya (4-5, 35). Azarya mendapat tulah sakit kusta yang menghentikan kariernya sebagai raja. Sementara Raja Yotam- yang juga tidak tegas terhadap penyembahan berhala- mendapati bahaya dari Rezin, raja Aram, yang bersekutu dengan Pekah, raja Israel, untuk menyerang Yehuda (37). Pengalaman iman mendidik kita untuk mengenali pentingnya memiliki dan menjaga relasi yang sehat dengan Tuhan. Pengenalan akan Allah yang sejati mendorong kita untuk berusaha keras menghadirkan nilai-nilai dan kebenaran Allah dalam hidup kita. Tujuan utama dari kehidupan setiap umat Allah adalah supaya orang lain dapat melihat perubahan kualitas kehidupan di dalam Allah yang sejati. Mengapa kita perlu mengikuti Allah dengan segenap hati? Penulis amsal menasihatkan kita untuk memercayakan kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan, dan Ia akan meluruskan dan mengarahkan jalan kita (Ams. 3:5-6). Tuntunan hidup yang benar hanya akan kita dapatkan ketika kita belajar melangkah bersama Kristus. Maka, di dalam pengalaman iman kita sendiri, sudahkah kita berjalan bersama Tuhan? [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |