Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/02/07

Sabtu, 7 Februari 2009

Mazmur 82
Hakim atas pemimpin dunia

Judul: Hakim atas pemimpin dunia
Adakah kesadaran pada para pemimpin bangsa kita bahwa mereka adalah hamba Tuhan? Bahwa mereka akan dihakimi Allah tentang sikap dan cara kerja mereka?

Sebagian besar tidak! Krisis kepemimpinan melanda Indonesia! Di kalangan eksekutif, legislatif, bahkan yudikatif pun, payah! Jalan-jalan (studi perbandingan), korupsi (uang lelah), jegal-menjegal (ungkapan wibawa), pembiaran masalah (cari ide), bukan lagi menggejala tapi membudaya! Maka sebagian besar rakyat pun, termasuk orang Kristen dan gereja jadi tawar hati, marah, atau acuh.

Kita harus konsisten bertindak benar di arena publik. Ini saja tidak cukup! Perlu keberanian dan kerendahan hati menyuarakan beberapa hal penting seperti yang dipaparkan mazmur ini. Pertama, tegaskan bahwa posisi pemimpin adalah suatu kehormatan besar. Karena, Allah sendiri menetapkan mereka meski prosesnya melalui pemilihan rakyat (ayat 6; band. Rm. 13:1). Maka mereka harus bersikap dan bertindak terhormat sebagai wakil Allah. Kedua, Allah sedang mengevaluasi (ayat 5) dan akan menghakimi. Dampak evaluasi Allah atas para pemimpin bisa terjadi kini bisa juga fatal kelak (ayat 7). Ketiga, Allah adalah hakim yang adil. Ia memiliki standar penugasan dan standar evaluasi yang jelas dan tegas. Ia tak akan membiarkan pemimpin yang mengorbankan orang kecil. Ia ingin agar ada upaya penyetaraan ke semua kalangan (ayat 3, 4). Dan karena Ia adil, Ia sendiri yang akan menentukan bagaimana sesungguhnya kondisi faktual seorang pemimpin (ayat 5).

Gereja harus memberikan pembinaan tentang prinsip penting ini. Sebentar lagi kita akan mengikuti pemilihan umum. Kita harus memilih sebisa mungkin pemimpin yang mendekati kriteria ini. Namun selesai pemilihan, kita harus berani dengan bijak mengingatkan pemimpin ten-tang tanggung jawab kepada Allah. Perlu pembinaan dan latihan agar orang Kristen memiliki keterampilan menyuarakan kenabian di ruang publik. Jika kita tidak berhasil mengoreksi, tak usah apatis. Kita sudah melakukan tugas kita. Kita tahu bahwa Allah akan menjalankan bagian-Nya. Pasti! Sejarah membuktikan, orang kuat mana pun diurus-Nya jika tidak beres!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org