Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/02/03 |
|
Jumat, 3 Februari 2023 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Imam Yoyada menjadi figur penting dalam hidup Yoas. Bersama Yosabat, istrinya, ia melindungi Yoas dari kekejian Atalya. Yoyada menahbiskan Yoas sebagai raja. Ia mengikatkan perjanjian antara Allah, raja, dan umat (2Raj. 11:2-17). Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur hidupnya selama imam Yoyada mengajar dia (12:2). Pendampingan Yoyada juga terlihat dalam upaya Yoas memperbaiki rumah Tuhan. Dalam tradisi Timur Dekat Kuno, membangun atau merenovasi rumah Tuhan menjadi gambaran spiritualitas raja. Setelah ide Yoas tidak dikerjakan para imam (4-8), ia mengambil tindakan nyata untuk pengumpulan dana (9-10) sampai perbaikan itu terwujud (11-15). Akan tetapi, sesudah Yoyada meninggal (bdk. 2Taw. 24), Yoas bertindak sebaliknya. Ia menyuap Hazael agar tidak menaklukkan Yerusalem dengan memberikan semua harta rumah Tuhan (17-18). Ini sekali lagi menunjukkan spiritualitas Yoas. Tak berlebihan jika dikatakan spiritualitas Yoas dipengaruhi kehadiran Yoyada. Imam dan raja saling membutuhkan. Imam bertugas untuk mengajarkan peraturan kepada Israel termasuk raja (Im. 10:10-11; Ul. 33:9-10). Raja juga harus berpegang pada hukum seumur hidupnya (Ul. 17:14-20). Hubungan yang resiprokal ini menghasilkan hidup yang benar di hadapan Allah serta keadaan sosial yang aman dan damai. Persahabatan rohani adalah keniscayaan bagi pertumbuhan kita sebagai murid Kristus. Kita butuh sahabat rohani dalam perjalanan menjadi serupa Kristus. Ia adalah seorang yang berjalan dalam jalan pemuridan, yang memberikan hidupnya diamati dan dinilai, serta yang menjadi teladan bagi kita untuk mengasihi Yesus. Persahabatan rohani akan saling berperan: mengajar-diajar, memimpin-dipimpin, menegur-ditegur, dan menantang-ditantang, di dalam kasih untuk menjadi murid Kristus yang sejati. Yang harus kita lakukan adalah menemukan orang itu, mengizinkannya masuk ke dalam hidup kita, dan begitu juga sebaliknya, sehingga kita berkata, "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus" (1Kor. 11:1). [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |