Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/02/03 |
|
Jumat, 3 Februari 2012
|
|
Judul: Belas kasih Kristus Dorongan kasihlah yang membuat Yesus tetap melayani mereka. Makan dan istirahat pun terlupakan. Yang terpenting saat itu adalah melayani kelaparan rohani orang banyak. Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka (34). Menjelang malam, kegelisahan menyelimuti pikiran para murid tentang orang banyak. Mereka ini butuh makanan. Maka para murid mengusulkan agar orang banyak mencari makanan mereka masing-masing. Namun, Yesus menyuruh para murid untuk memberi orang banyak tersebut makan (37). Suatu hal yang rasanya tidak mungkin para murid lakukan. Kalau makan untuk diri mereka sendiri saja tidak bisa mereka penuhi, bagaimana dengan orang sebanyak itu? Darimana makanan datang? Setelah diperiksa ternyata ada lima roti dan dua ekor ikan. Makanan itulah yang dibawa kepada Yesus. Yesus memberkatinya, memecahkannya, dan membagikannya kepada para murid untuk didistribusikan. Orang banyak makan sampai kenyang bahkan masih bersisa sangat banyak. Suatu kenyataan yang luar biasa. Hal itu terjadi karena ketajaman mata rohani yang sangat dalam dari Yesus. Yesus menangani kelaparan rohani dan jasmani sekaligus. Sebuah pembelajaran buat para murid Yesus yang melihat dengan mata kepala sendiri pelayanan yang holistik ini dan juga buat kita yang membaca kisah ini. Apakah pelayanan kita digerakkan oleh belas kasih Kristus yang terlebih dahulu sudah kita alami? Belas kasih itulah yang akan memampukan kita berkurban dalam melayani, menajamkan kepekaan hati kita dalam melihat kebutuhan orang banyak serta ketaatan untuk melakukan tindakan konkret. Semua demi kemuliaan Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |