Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/01 |
|
Sabtu, 1 Februari 2025 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)
|
|
Teliti dalam bekerja sangatlah penting, apalagi jika pekerjaan tersebut diberikan secara langsung oleh atasan. Kita akan berhati-hati dan bertanggungjawab untuk menyelesaikannya. Terlebih lagi halnya dengan Musa dan bangsa Israel karena yang memberikan pekerjaan itu adalah Allah mereka. Umat harus membuat Tabut Perjanjian dengan bahan, ukuran, lapisan, aksesori, dan pelengkap yang sesuai dengan petunjuk TUHAN (10-15). Kayu yang digunakan adalah akasia, yang sangat padat dan kuat; dan dengan emas, logam mulia yang amat berharga. Jelas bahwa mereka tidak boleh membuatnya secara sembarangan, tetapi dengan bahan yang terbaik. Mereka juga harus membuat tutup tabut dengan bahan dan ukuran yang tepat serta membuat dua kerub pada kedua ujung tutup itu (17-20). Terlihat bahwa mereka membuat ini semua bukan karena itu yang tampak indah atau terkesan megah bagi mereka, melainkan karena itulah yang dikehendaki TUHAN. Dari bacaan ini kita melihat bahwa petunjuk TUHAN disertai dengan banyak kata "harus". Hal ini jelas menandakan bahwa petunjuk-Nya adalah perintah yang wajib dilakukan oleh Musa dan umat Israel. Di dalam Tabut Perjanjian itulah hukum TUHAN (loh batu) akan disimpan dan di atasnya TUHAN akan berbicara dengan Musa (16, 21-22). Lewat pembacaan ini kita belajar bahwa ketelitian dalam bekerja adalah hal yang tidak dapat dikompromikan. Dengan ketelitian kita dapat mencegah kesalahan yang merugikan diri kita dan sesama. Ketelitian akan menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Janganlah kita bekerja secara sembarangan sesuai dengan perasaan dan keinginan kita saja. Susunlah rencana yang jelas dan terstruktur, kuatkanlah komitmen untuk mengerjakannya sesuai dengan firman Tuhan, hingga akhirnya apa yang kita buat dapat memuliakan Tuhan. Jika umat Israel membuat Tabut Perjanjian dengan bahan terbaik, marilah kita membangun hidup kita dengan ketaatan yang terbaik. Sebab, Tuhan adalah Allah kita yang teliti dalam segala karya-Nya. [ERE] Baca Gali Alkitab 5 Mengapa orang berbuat jahat? Sepertinya tidak semua orang yang melakukan kejahatan adalah benar-benar orang jahat. Yang lebih sering terjadi adalah mereka berbuat jahat karena melakukan pembelaan atau menganggap enteng perbuatan mereka itu dengan alasan ada keuntungan yang mereka peroleh, atau bahwa mereka hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat. Hal ini mungkin dianggap lazim oleh dunia, tetapi lain halnya bagi bangsa Israel. Mereka telah ditebus dan dipanggil untuk menjadi umat milik Allah. Maka, sudah sewajarnya mereka tidak lagi hidup seperti bangsa lain, tetapi hidup kudus seperti yang diperintahkan Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |