Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/31

Kamis, 31 Januari 2013

Matius 12:22-37
Dosa menghujat Roh Kudus

Judul: Dosa menghujat Roh Kudus
Peristiwa pengusiran roh jahat dari seorang yang buta dan bisu melatari peringatan Yesus tentang dosa menghujat Roh Kudus. Jenis dosa ini, menurut Yesus, "tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak" (32).

Ucapan Yesus di atas harus dimengerti dengan mengacu pada konteks saat itu. Penyembuhan terhadap orang yang kerasukan itu telah menuai dua reaksi. Pertama, reaksi takjub dari orang banyak. Mereka menyatakan kemungkinan bahwa Yesus adalah Anak Daud, Mesias yang dinantikan (23). Sedangkan reaksi kedua datang dari orang-orang Farisi yang sangat marah karena gelar Anak Daud dikenakan pada Yesus, sehingga mereka dengan tajam menyerang Yesus, dengan tuduhan bahwa Yesus mengusir setan dengan pertolongan Beelzebul (24).

Yesus menjawab tuduhan tersebut dengan penjelasan yang sangat logis (5-6). Di lain pihak Yesus tahu bahwa orang Farisi juga mempraktikkan ritual pengusiran setan. Orang Farisi meyakini bahwa setan hanya dapat diusir dengan pertolongan Tuhan (27). Maka, sangat mengherankan jika orang Farisi tidak dapat membenarkan praktik pengusiran setan yang Yesus lakukan sebagai berasal dari Roh Tuhan.

Sikap menolak mengakui pekerjaan Roh Kudus inilah yang dimaksud dengan menghujat Roh Kudus. Artinya, walau mengenali karya Roh Kudus, tetapi menyangkal-Nya dengan menyatakan bahwa karya Roh Kudus sebagai pekerjaan Iblis. Seseorang yang menghina Yesus masih dapat diampuni karena mungkin ia belum mengenal siapa Yesus. Namun, menghujat Roh Kudus merupakan dosa yang tidak terampuni.

Orang Farisi berada dalam bahaya menghujat Roh Kudus jika tetap menganggap perbuatan Yesus sebagai pekerjaan Iblis. Bukan tidak mungkin kita dapat jatuh dalam dosa yang sama bila dalam diri kita masih terdapat kecenderungan seperti orang Farisi, yakni merasa paling saleh dan paling benar. Berhati-hatilah, karena sikap yang demikian hanya akan menghantar kita pada dosa yang tak terampuni.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/31/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org