Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/01/25 |
|
Minggu, 25 Januari 2009
|
|
Judul: Dihukum habis-habisan Dalam Alkitab, wabah belalang kadang dipakai sebagai gambaran penghukuman yang Tuhan lakukan kepada umat-Nya sebagai akibat dosa-dosa mereka. Misalnya Yoel 1:4-12. Namun tulah kedelapan yang sedang menimpa bangsa Israel merupakan wabah belalang yang nyata (ayat 14-15). Belalang dalam jumlah tak terhitung itu dikatakan menghabiskan segala tumbuh-tumbuhan hijau di tanah Mesir (ayat 15). Hukuman dahsyat dari Tuhan yang melumpuhkan perekonomian Mesir itu merupakan ganjaran adil terhadap sikap kepala batu Firaun. Bahkan para pegawai Firaun sampai memohon dengan sangat agar Firaun menyerah kalah kepada Allah Israel karena kehancuran Mesir yang diambang mata (ayat 7). Kadang hanya dengan cara membuat seseorang tidak berdaya sama sekali, barulah orang tersebut menyerah. Selama beberapa tulah, berbagai sendi kehidupan Mesir digoncang keras, kini segi perekonomian mereka benar-benar dikacaukan. Itupun pertobatan Firaun ternyata semu. Ketika hama itu disingkirkan, ia kembali mengeraskan hati. Bagi manusia memang mustahil mematahkan atau memaksa seseorang yang tegar tengkuk untuk menyerah. Namun tiada yang mustahil bila Tuhan yang bertindak. Tuhan tahu kapan saat dan bagaimana cara menaklukkan orang-orang yang menentang Dia. Bila kita harus berhadapan dengan masa-masa sulit dalam upaya kita mempraktikkan kebenaran, nantikan waktu dan cara Tuhan. Tugas kita adalah bertekun dalam kebenaran dan percaya akan kedaulatan Allah!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |