Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/23 |
|
Rabu, 23 Januari 2013
|
|
Judul: Duta Yesus Yesus membekali mereka dengan otoritas (1) untuk mengusir setan dan melenyapkan segala penyakit. Ia menentukan cara pelayanan mereka, yaitu pelayanan bersama dengan orang lain, bekerja bersama-sama, dan bersama-sama bekerja. Duta tidak sembarang pergi ke mana ia mau. Sasaran yang dituju sudah ditentukan oleh Sang Pengutus (6). Perintah kerja juga dirincikan detail yaitu menyatakan kuasa kerajaan surga secara nyata (7-8). Duta melakukan pekerjaan ke segala tempat bukan dalam rangka wisata, tetapi menggenapi tuntutan tugas mulia dari Yesus yaitu menyampaikan Injil Kerajaan Sorga (7). Model pelayanan mereka persis seperti model kerja Yesus. Selain perintah, Yesus juga memberi larangan, yaitu agar tidak merepotkan diri dengan perbekalan (9-10). Yesus, Sang Pengutuslah yang memelihara hidup mereka (10b). Yesus bisa memakai si penerima Injil untuk memelihara hidup si duta Injil (11-13). Pemberitaan Injil tidak boleh terbengkalai karena kebutuhan ekonomi. Alangkah indahnya bila setiap berita Injil yang disampaikan duta diterima oleh semua orang. Namun Yesus sudah mengingatkan bahwa akan ada yang menolak Injil (13, 14, menolak salam). Yang menolak akan menerima penghakiman yang lebih berat daripada penghukuman Sodom dan Gomora (Kej. 19). Menjadi duta Injil bukan pilihan juga bukan berdasarkan kerelaan sebagai relawan. Menjadi duta Injil adalah panggilan mulia, tugas setiap orang yang sudah mengalami kuasa dari Raja kerajaan surga. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |