Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/01/07 |
|
Senin, 7 Januari 2019 (Hari Epifani)
|
|
Popularitas Yesus menarik orang dari berbagai daerah untuk datang mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka ingin mengalami kuasa kesembuhan-Nya. Di antara orang banyak itu, terdapat juga orang Farisi dan ahli Taurat (15, 17). Para pendengar-Nya sangat banyak. Akibatnya, akses jalan tertutup bagi sekelompok orang yang mengusung seorang yang lumpuh di atas tempat tidurnya. Akhirnya, mereka naik ke atas atap. Dari sana, mereka menurunkan orang lumpuh itu tepat di depan Yesus (18-19). Yesus melihat betapa besar iman orang-orang ini (20). Yesus memakai momen ini sebagai sarana untuk menyatakan diri-Nya. Tidak saja sebagai Penyembuh Sejati, Yesus menunjukkan Dia adalah Pribadi yang berotoritas mengampuni dosa (20, 24, 25). Pendeknya, Dia sedang menyatakan diri sebagai Allah. Pasalnya, hanya Allah yang sanggup mengampuni dosa (20). Narasi ini mengajarkan iman yang berbuah. Iman beberapa orang ini melahirkan keberanian. Mereka nekat melakukan apa saja agar Si Lumpuh bisa sembuh. Bukan hanya kesembuhan, aksi mereka juga menjadi sarana penyataan diri Allah. Ekspresi iman itu mendatangkan kekaguman dari orang yang menyaksikannya. Itulah iman yang berbuah. Iman yang membuat orang sekitar semakin mengenal, takjub, dan percaya kepada Yesus. Kita sering lupa iman selalu mewujud dalam tindakan. Kita sering mengaitkan iman dengan nuansa keagamaan. Akan tetapi, kita sering lupa mengaitkannya dengan cara kita menjalani hari, menyelesaikan pekerjaan, menyikapi perubahan, mengatasi masalah, dan sebagainya. Karena itu, kita harus ingat bahwa hidup kita adalah artikulasi iman kita. Banyak orang sedang menyaksikan itu. Jangan biarkan mereka salah mengenal Allah karena iman kita yang tidak berbuah. Sebaliknya, lewat iman kita, kiranya mereka mengenal siapa Allah. Sesungguhnya, kita menyatakan iman bukan dari dalam kamar yang sempit, melainkan dalam dunia yang luas. Doa: Tuhan, kiranya iman kami membawa orang lain percaya kepada-Mu. [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |