Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/06 |
|
Minggu, 6 Januari 2013
|
|
Judul: Menang dari pencobaan Iblis pandai mengambil kesempatan. Ia mencobai saat orang lapar, marah, lelah, atau kesepian. Atau bisa juga saat orang merasa bangga atau bahagia. Pada kisah ini, Iblis mencobai Yesus seusai Ia dibaptis dan berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam (2). Tentu Ia sangat lapar dan secara fisik menjadi rentan. Pada saat itu Iblis berkata, "Jika Engkau Anak Allah ...", padahal sudah ada konfirmasi dari Bapa mengenai ke-Allah-an Yesus. Lalu bagaimana Yesus menghadapinya? Dengan firman yang dikutip dari Ulangan 8:3, Yesus menjelaskan bahwa firman Allah lebih penting daripada kebutuhan fisik. Iblis juga mencobai Yesus untuk melakukan sesuatu yang memaksa Bapa untuk menolong Dia. Sesudah itu, Iblis juga menawarkan kuasa untuk menguasai bumi asal Yesus mau menyembah dia. Kedua tipu muslihat Iblis kembali dipatahkan Yesus dengan firman Allah. Iblis juga selalu mencobai pengikut Kristus (1Ptr. 5:8). Ia tahu kelemahan tiap orang dan selalu mengintai. Tidak seperti Yesus, manusia lahir dalam natur dosa (Rm. 5:12). Banyak kelemahan yang mungkin menjatuhkan manusia ke dalam pencobaan. Maka kita harus bergantung total pada kuasa Allah untuk melawan Iblis. Gunakanlah pedang Roh, yaitu firman Allah. Karena itu, janganlah sekadar membaca Alkitab, tetapi pahamilah sungguh-sungguh agar ketika si Iblis datang menyerang, kita tahu bagaimana menggunakan firman sebagai senjata untuk mematahkan muslihat Iblis. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |