Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Selasa, 27 Oktober 2020 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 10/Edisi 2020 | edisi berikut
Selasa, 27 Oktober 2020 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)

Yesaya 15:1-16:5
Bertahan dalam Kesombongan

Moab memiliki kedekatan dengan Israel karena Moab adalah keturunan Lot. Itu berarti Moab tidak hanya mengenal hukum Israel, tetapi juga Allah Israel. Pertanyaannya, mengapa Allah menghukum Moab?

Allah mengizinkan Asyur menghancurkan dua kota paling penting di Moab, yaitu Ar-Moab dan Kir-Moab dalam satu malam. Penduduknya berlarian karena tidak bisa menyelamatkan diri. Siapa yang mampu menolong mereka? Orang Moab pergi ke bukit-bukit penyembahan untuk menyembah dewa-dewi sembahan mereka di Dibon, padahal berhala itu hanya diam dan tidak mampu berbuat apa-apa. Tindakan mereka itu membuat Allah makin murka.

Jeritan dan perkabungan terdengar di seluruh kota. Tentara yang gagah sekalipun tak mampu bertindak. Atas segala penderitaan yang terjadi, Yesaya menjerit karena tak sanggup menyaksikannya (15:2-9). Dalam situasi tanpa arah dan pegangan itu, penduduk mendapatkan tempat berlindung (16:1-4).

Allah bukan tidak pernah memberikan peringatan kepada Moab agar bertobat, menanggalkan kesombongannya, lalu berpaling kepada Allah dan menyembah-Nya. Ada keselamatan melalui takhta Daud.

Rencana Allah untuk menyelamatkan Moab dari kebinasaan bukan tidak pernah disampaikan nabi kepada mereka. Karena kesombongan, mereka tidak mau mendengarkan dan tunduk kepada perkataan Allah.

Peristiwa kehancuran Moab membuktikan bahwa Allah tidak kompromi terhadap umat yang menyembah berhala. Tetapi melalui Mesias, Allah menyediakan keselamatan bagi mereka yang mau bertobat dan setia kepada-Nya.

Allah bisa saja melakukan hal yang sama kepada kita jika kita tidak mengikuti kehendak dan rencana-Nya. Apabila ada di antara kita yang lebih mengandalkan kekuatan, kepintaran, kelebihan secara fisik, maupun jabatan, marilah segera bertobat. Sikap seperti itu menunjukkan bahwa kita menganggap Allah tidak berbuat apa-apa dan tidak ikut campur atas hidup kita. Hendaklah kita tidak bertahan dalam kesombongan. [RTS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Oktober 2020 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org