Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Minggu, 18 Agustus 2019 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 08/Edisi 2019 | edisi berikut
Minggu, 18 Agustus 2019 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

1 Samuel 15:1-35
Kesombongan dan Penuh Dalih

Kesombongan merupakan suatu penyakit rohani yang berhubungan dengan status, pendidikan, kekayaan, dan sebagainya. Kesombongan dengan mudah menyebabkan ketidaktaatan kepada Allah dan segalanya berpusat kepada diri sendiri.

Melalui Samuel, Allah memberikan tugas kepada Saul untuk menumpas bangsa Amalek secara total (1-3, 18). Awalnya, Saul melakukan apa yang diperintahkan Allah. Namun, pada akhirnya berbeda. Saul tidak taat (8, 9). Allah melihat dan menyesal telah menjadikan Saul sebagai raja karena ketidaktaatannya. Hal ini juga membuat Samuel marah dan sedih (11). Melalui Samuel, Allah menegur Saul bahwa apa yang telah dilakukannya adalah jahat (19). Awalnya, Saul berdalih atas ketidaktaatannya dan kemudian melemparkan semua pada rakyatnya (9, 20-21). Samuel mengingatkan Saul bahwa ketaatan kepada Allah jauh lebih penting daripada kurban bakaran; ketidaktaatannya adalah dosa (22-23). Oleh karena itu, Allah menolak Saul sebagai raja (23) meskipun Saul mengakui dosanya bahwa dia telah melanggar perintah Allah dengan dalih takut pada rakyatnya (24). Hati yang sombong dan tidak taat selalu pandai berdalih.

Kesombongan yang ada pada Saul begitu besar. Meskipun ia mengakui dosanya, namun hal tersebut bukan datang dari pertobatan yang sungguh-sungguh. Ia tetap berdalih dan menyalahkan pihak lain. Ia masih ingin dihormati, meskipun ia sudah tidak layak akan hal tersebut (30). Saul tidak sungguh-sungguh menyesali kesalahannya. Ia tetap saja egois karena ia haus menjadi pusat perhatian. Dosa inilah yang menjadikan Saul sebagai seorang pemimpin yang gagal di mata Allah

Bagaimana dengan kita? Adakah kita dikuasai kesombongan? Kesombongan apakah yang ada dalam hati kita? Hendaknya kita menyadari bahwa kesombongan itu adalah dosa besar dan membutakan mata kita untuk tidak taat pada Allah.

Doa: Tuhan, mampukan kami bertobat dengan melembutkan hati kami ketika Engkau menegur kami.[Rud]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Senin, 12 Mei 2025
Bilangan 15:32-36
  Arsip
< Agustus 2019 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org