Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 27 Februari 2019 (Minggu ke-8 sesudah Epifani)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut
Rabu, 27 Februari 2019 (Minggu ke-8 sesudah Epifani)

Kisah Para Rasul 21:37-40
Berbicara dengan Kepala Dingin

Dapatkah suatu permasalahan diselesaikan dengan keributan dan perdebatan? Tentu saja bisa, namun itu bukan cara yang elok.

Paulus sadar akan hal tersebut. Dalam perikop sebelumnya, orang-orang Yahudi menuduh dan meneriaki dia. Pasalnya, dia dituding telah menista agama Yahudi (21:28). Karena masalah itu, mereka membuat kegaduhan. Menghadapi itu semua, Paulus tidak panik. Dia tenang dan meminta izin kepada kepala pasukan agar memberinya kesempatan berbicara (37, 39).

Sebelum mengutarakan pikirannya, Paulus sadar dia sedang menghadapi massa yang mengamuk. Agar suaranya didengarkan, maka dia harus menenangkan mereka. Tentu saja ini bukan urusan gampang. Berbicara dalam kegaduhan seperti itu, bak mencoba berlayar di tengah badai, bukan?

Kepala pasukan pun mengizinkan Paulus untuk berbicara. Selanjutnya, Paulus harus menenangkan amukan massa terlebih dahulu. Kalau tidak, maka komunikasi dua arah akan batal terwujud. Kemudian, dia memberikan isyarat kepada mereka dengan tangannya (40). Suasana pun mulai tenang.

Kesabaran serta ketenangan Paulus membuat suasana menjadi lebih sejuk. Terlihat bahwa Paulus adalah sosok yang matang, dewasa, dan berpengalaman. Padahal, jika mau, dia bisa langsung berteriak balik kepada mereka. Dia bisa pamer menyombongkan diri dan kehebatannya kepada mereka. Dalam kasus ini, sebenarnya dia berhak marah. Namun, itu semua tidak dilakukannya. Dia menunggu waktu yang tepat untuk meluruskan permasalahan ini.

Kita dapat belajar sesuatu dari Paulus, yaitu tentang menahan diri. Kita sering kali sulit untuk menahan diri, apalagi jika kita merasa dalam posisi benar. Dalam situasi konflik, kita acap kali menuntut agar didengarkan, bukan mendengarkan. Oleh sebab itu, baiklah kita belajar untuk mengontrol diri. Ini penting supaya kita bisa berbicara dan menyelesaikan masalah dengan cara elegan.

Doa: Tuhan, berikan kami kemampuan agar bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. [SL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Senin, 12 Mei 2025
Bilangan 15:32-36
  Arsip
< Februari 2019 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org