Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 15 Februari 2019 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut
Jumat, 15 Februari 2019 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)

Yosua 21:1-42
Perintah untuk Berbagi

Tahun 2018, yang lalu, adalah tahun politik. Pasalnya, saat itu terjadi pilkada serentak di berbagai tempat di Indonesia. Tentu sudah bukan rahasia, politik adalah permainan pembagian kekuasaan. Pada pesta demokrasi itu, setiap kontestan berhasrat ingin mencicipi kekuasaan dengan berbagai cara. Dampaknya, kita (rakyat biasa) yang menjadi korban. Kita terkoyak dengan wacana yang dimainkan para politisi itu. Bahkan, situasi itu membuat adanya potensi gangguan keamanan.

Nas hari ini berhubungan dengan pembagian tanah. Orang Lewi menagih janji Tuhan kepada Yosua agar diberikan tanah sebagai tempat tinggal (2). Dahulu, janji itu diberikan lewat perantaraan Musa.

Pembagian tanah itu, tidak mengundang konflik apa pun. Padahal, kerap kali perkara seperti ini menimbulkan sengketa di antara berbagai pihak. Kita tidak melihat ada kecemburuan sosial dari suku yang lain kepada orang Lewi. Apalagi, sesuatu yang bersifat ancaman dan politisasi agama sama sekali hilang dari radar kita. Mengapa hal ini bisa berlangsung aman dan damai? Jawabannya, karena mereka melakukan itu sepenuhnya atas perintah Tuhan. Tiada yang lain!

Semangat kompetisi untuk mencari kekuasaan dan menjadi yang terhebat adalah natur kita, manusia berdosa. Persaingan itu terlihat dalam banyak bidang kehidupan kita, misalnya keluarga, organisasi, bahkan di gereja. Semua ini didorong oleh hasrat mementingkan diri sendiri. Entah mengapa, kita sering merasa haus pada usaha mementingkan diri sendiri. Alhasil, kita tidak lagi hidup untuk saling berbagi. Sebaliknya, kita menjadi begitu egois tidak mementingkan sesama. Pusat dunia berubah menjadi kepada "saya" semata. Akibatnya, kita menjadi begitu narsis terhadap diri sendiri. Akun media sosial kita menjadi saksi betapa kita sangat cinta pada diri sendiri. Fenomena ini setidaknya menjadi indikator siapa kita di hadapan Tuhan. Apakah kita menyadari itu?

Doa: Tuhan Yesus, didiklah kami agar selalu menempatkan Engkau menjadi pusat. Dengan begitu, hasrat egois kami bisa tenggelam hilang ke dalam naungan kasih-Mu. [JS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Senin, 12 Mei 2025
Bilangan 15:32-36
  Arsip
< Februari 2019 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org