Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 27 Agustus 2018 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 08/Edisi 2018 | edisi berikut
Senin, 27 Agustus 2018 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Mazmur 37:1-11
Marah karena Apa?

Rasanya kesal jika melihat orang lain menang karena berbuat curang. Jengkel juga jika ada orang yang lulus karena mencontek atau mendapat jawaban dari bocoran soal. Sementara itu ada orang yang jujur, namun kalah dan tidak lulus. Peristiwa semacam itu bisa membuat orang merasa iri dan marah karena mendapat perlakuan yang tidak adil. Tetapi, apa yang didapat dari kemarahan dan keirihatian itu?

Pemazmur mengajak kita tidak marah dan dengki terhadap orang yang berbuat jahat dan curang. Hal itu sama sekali tidak berguna. Karena orang yang berbuat jahat dan curang akan lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Artinya, kejahatan dan kecurangan mungkin saja membawa kesuksesan, namun hal itu tidaklah abadi. Cepat atau lambat, kecurangannya akan terungkap dan menjadi aib bagi dirinya. Misalnya, ada seseorang yang lulus ujian karena curang. Bisa jadi dia lulus dan nilainya lebih baik daripada orang jujur. Di sini, integritas orang yang tidak jujur diragukan dan mereka memiliki mental serta moraitas yang rendah. Sedangkan orang jujur, walaupun kalah dari orang yang berlaku curang, setidaknya ia telah bertindak benar dan menjaga hati nurani yang bersih.

Jadi, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk marah dan iri. Selama kita berjalan dalam kebenaran Allah dan berbuat jujur, kualitas mental dan moral kita tidak bisa disandingkan dengan orang yang curang. Selama kita hidup jujur, maka tak perlu marah atas keberhasilan yang diperoleh orang lain dengan cara yang curang. Jikalau kita marah, pemazmur justru menyebutnya sebagai suatu kerugian. Karena kemarahan hanya membawa kita kepada kejahatan (8). Lalu untuk apa kita marah, jika kemarahan itu hanya mendorong kita melakukan kejahatan? Bukankah lebih baik berdiam diri? Sebab dalam diam, kita tetap bisa menunjukkan kualitas sebagai orang benar dan jujur di hadapan Allah.

Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk setia dalam bertindak benar dan jujur, serta tidak marah dan iri kepada orang lain yang berhasil karena kejahatan dan kecurangan mereka. [THIE]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Minggu, 11 Mei 2025
Bilangan 15:22-31
  Arsip
< Agustus 2018 >
M S S R K J S
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org