Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 4 Mei 2017 (Minggu Paskah ke-3)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 05/Edisi 2017 | edisi berikut
Kamis, 4 Mei 2017 (Minggu Paskah ke-3)

1 Tawarikh 21:1-17
Menanggung Konsekuensi

Kesombongan dan kebanggaan diri yang berlebihan sering kali menjadi pintu masuk yang efektif bagi Si Jahat untuk menjatuhkan orang-orang percaya. Demikian yang terjadi pada Daud saat ia ingin mengetahui seberapa luas dan hebat kekuasaan yang dimilikinya (1-6).

Tindakan Daud dinilai oleh Tuhan sebagai kejahatan. Sebab bangsa Israel itu milik Allah dan bukan milik Daud. Andai pun harus dilakukan sensus penduduk, maka hal itu harus mendapat perintah dari Allah.

Bagi Tuhan, tindakan Daud dinilai sebagai kejahatan serius (8). Setidaknya ada dua alasan yang mendasarinya, antara lain: Pertama, budaya Israel Kuno menganut paham bahwa hanya si pemilik yang berhak menghitung seberapa banyak harta benda dan seberapa luas kekuasaan yang dimilikinya. Di sini, Daud sama sekali tidak memiliki apa pun. Semua yang dipunyainya adalah milik Tuhan. Kedua, dalam Kel. 30:12 ditemukan prinsip bahwa sensus penduduk harus disertai dengan uang pendamaian. Berarti, sensus penduduk berkaitan dengan kesucian Allah. Sebagai konsekuensinya, Daud dan seluruh orang Israel harus menerima hukuman Allah, yaitu penyakit sampar yang memakan korban 70.000 orang (7-17).

Dalam hal ini, Daud belajar bahwa kesalahan kecil yang dilakukannya dapat berakibat fatal bagi rakyat Israel. Satu-satunya cara untuk menghentikan murka Allah, yaitu pertobatan dengan mengakui kesalahannya. Di sinilah Daud semakin memahami karakter Allah. Di satu sisi, Allah itu mahasuci, tetapi di sisi lain Ia mahapengampun.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Yang terpenting adalah bertobat dari kesalahan itu dan berhenti mengulanginya. Akuilah segala kesalahan kita dan Tuhan akan mengampuni kita (lih. 1Yoh. 1:9). Tetapi, bukan berarti kita bebas dari konsekuensi moral yang harus kita tanggung. Misalnya, kita melakukan tindakan penipuan. Kalau kita mau bertobat, maka Tuhan akan mengampuni kesalahan kita. Namun, kita harus menanggung konsekuensinya, yaitu butuh waktu untuk menghapus aib agar dapat dipercayai lagi. [RH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 5 Juni 2025
Bilangan 28:16-29:40
  Arsip
< Mei 2017 >
M S S R K J S
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org