Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 6 November 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 11/Edisi 2014 | edisi berikut
Kamis, 6 November 2014

Yeremia 40:7-41:18
Kesia-siaan memberontak

Judul: Kesia-siaan memberontak
Perikop hari ini memperlihatkan situasi kacau setelah kerajaan Yehuda secara praktis musnah karena telah dijadikan salah satu provinsi dari kerajaan Babel. Nubuat Yeremia telah menjadi kenyataan. Mereka tidak dapat lari dari penjajahan dan pembuangan ke Babel. Sebenarnya dengan sikap Yeremia memilih tinggal bersama umat yang tersisa di Yerusalem, itu menunjukkan bahwa umat yang tersisa di Yerusalem pun ada dalam belas kasih Allah. Gedalya yang ditunjuk oleh Babel untuk memimpin Yerusalem juga seorang pemimpin yang baik, yang peduli akan kesejahteraan rakyatnya.

Sayang sekali, tetap ada orang-orang yang tidak mau tunduk pada kehendak Tuhan. Mereka ialah Ismael bin Netanya dan kelompoknya. Rupanya Ismael adalah keturunan raja (41:1). Ia mungkin berambisi untuk menjadi raja. Maka secara diam-diam ia bersekutu dengan bangsa Amon untuk melawan atau memberontak kepada Babel (40:14). Secara licik, ia membunuh Gedalya dan para pengikutnya. Bahkan kemudian dengan keji ia membantai sekelompok orang Israel dari Sikhem yang tidak tahu apa-apa. Namun, pada akhirnya ia harus lari mengungsi ke negeri Amon (41:15), dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Akibat pemberontakannya, seluruh Yerusalem terancam oleh pembalasan Babel. Penduduk Yerusalem memiliki alasan untuk takut karena Gedalya adalah pemimpin yang diangkat Babel. Oleh karena itu, di bawah kepemimpinan Yohanan mereka bersiap-siap untuk melarikan diri ke Mesir, salah satu musuh Babel dan pernah menjadi sekutu Yehuda untuk melawan Babel.

Kasih setia Tuhan sebenarnya tidak pernah ditarik-Nya dari umat-Nya. Namun, sayangnya ada saja dari umat Tuhan yang tetap bebal, tidak mau belajar dari kesalahan. Bahkan tetap tidak mau tunduk dan taat pada kehendak-Nya. Ketidaktaatan apalagi disertai pemberontakan tidak pernah menghasilkan apa-apa selain penderitaan dan bahkan 'hukuman' lebih keras. Kiranya kita belajar dari kisah ini untuk tidak mengeraskan hati kita untuk tetap memberontak dari pimpinan Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Minggu, 11 Mei 2025
Bilangan 15:22-31
  Arsip
< November 2014 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30            
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org