Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 10 September 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2014 | edisi berikut
Rabu, 10 September 2014

Yeremia 9:12-26
Membagi kesetiaan

Judul: Membagi kesetiaan
Kepada siapakah biasanya orang mencari pengetahuan? Tentu kepada orang yang pandai. Maka di dalam bagian ini, orang bijaklah yang diharapkan bisa memberikan penjelasan mengapa negeri itu binasa dan tandus seperti padang gurun (12). Namun Tuhan menjawab sendiri, yaitu umat tidak memperhatikan ajaran Tuhan serta tidak mau menaatinya (13). Selain melawan Allah, umat pun menyembah Baal, yang disembah juga oleh bangsa-bangsa yang sebelumnya tinggal di tanah itu (14). Padahal, di Gunung Sinai umat telah berjanji untuk melakukan firman-Nya (Kel. 19:8). Maka layaklah bila Allah marah terhadap umat yang telah melanggar perjanjian itu.

Oleh karena itu, umat layak menerima hukuman, yang digambarkan di sini seperti makan ipuh (pohon yang getahnya beracun) dan minum racun (15). Mereka tidak diizinkan lagi tinggal di tanah itu, melainkan akan diserang oleh bangsa asing dan akan diserakkan di tanah bangsa asing tersebut (16). Begitu mengerikan bencana yang akan menimpa mereka, sampai-sampai mereka dinasihati untuk memanggil perempuan-perempuan peratap (17-18). Semua itu terjadi karena hukuman Tuhan yang datang menimpa mereka (19-22).

Mengapa ketidaksetiaan kepada Allah dan penyembahan kepada sesuatu yang bukan Allah membuat Allah murka? Karena semua itu memisahkan umat dari Allah. Allah meminta loyalitas penuh dari umat. Bila umat membagi kesetiaan terhadap Allah dengan yang lain, jelas akan berdampak pada turunnya murka Allah atas umat. Maka menjadi jelas bagi kita bahwa Allah tidak bersedia berbagi tempat dengan yang lain dalam hati kita. Allah menginginkan hanya Dia sendiri sajalah satu-satunya yang menempati takhta di dalam hidup kita. Sebab itu, mari kita introspeksi diri, kepada siapa sajakah kita menyerahkan pemerintahan atas hidup kita? Adakah yang lain, selain Tuhan? Jika kita ditimpa masalah, siapakah yang kita cari terlebih dahulu? Jika ada keputusan yang harus kita ambil, firman Tuhankah yang kita jadikan dasar pertimbangan? Ataukah masih ada yang lain?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 5 Juni 2025
Bilangan 28:16-29:40
  Arsip
< September 2014 >
M S S R K J S
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30        
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org