Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Selasa, 8 Juli 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 07/Edisi 2014 | edisi berikut
Selasa, 8 Juli 2014

2 Samuel 19:9-30
Hikmat dan kebodohan pada saat yang sama

Judul: Hikmat dan kebodohan pada saat yang sama
Menarik bahwa pada waktu yang hampir bersamaan, kita dapat berhikmat dalam memutuskan suatu perkara, tetapi menunjukkan kebodohan pada keputusan yang lain,

Setelah Absalom mati dan Daud menang, orang-orang Israel, yang tadinya mendukung Absalom berbantah-bantah dan medesak para pemimpin mereka untuk membawa raja kembali (9-10). Ketika Daud mendengar hal itu, maka dalam hikmatnya, Daud mengutus para imam untuk berbicara dengan para tua-tua Yehuda untuk mengambil hati mereka (12). Hal yang serupa Daud lakukan kepada Amasa yang berpihak kepada Absalom (13). Dengan tidak mengungkit-ungkit kesalahan masa lampau, Daud kemudian berhasil membelokkan hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka mengundang sang raja untuk memerintah kembali atas Israel (14). Inilah sikap negarawan yang ditunjukkan Daud, yang demi keutuhan bangsanya, bersedia memaafkan dan melupakan pemberontakan itu.

Demikian juga, terhadap Simei yang sebelumnya mengutuk Daud (2Sam. 16:5-8), dan sekarang menjilat ludah sendiri dengan datang mengemis pengampunan, Daud memperlakukannya dengan baik. Sikap tidak mendendam Daud sejalan dengan karakternya (2Sam. 16:5-12).

Sayangnya, sikap tidak berhikmat Daud justru ditunjukkan dengan membiarkan Ziba, yang ternyata selama ini menipu dan memfitnah majikannya, Mefiboset, putra Saul sebagai pengkhianat terhadap Daud. Tanpa mengusut lebih lanjut fitnahan Ziba terhadap Mefiboset, Daud memutuskan agar ladang milik Mefiboset dibagi dua dengan Ziba. Mungkin Daud merasa tidak enak hati karena saat dalam pelarian, Ziba pernah membawakan makanan untuk dia dan rombongannya (2Sam. 16:1-4).

Kita diingatkan pentingnya memelihara sikap cerdik (berhikmat) dan tulus dalam menghadapi berbagai perkara (bdk. Mat. 10:16). Ketulusan perlu agar kita senantiasa mengandalkan Tuhan dan bermotivasi menyenangkan Tuhan. Sehingga keputusan kita lahir dari hikmat Ilahi yang Tuhan karuniakan kepada kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Selasa, 13 Mei 2025
Bilangan 15:37-41
  Arsip
< Juli 2014 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org