Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 30 Januari 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 01/Edisi 2014 | edisi berikut
Kamis, 30 Januari 2014

Yohanes 11:1-16
Yesus, Sang Prokrastinator?

Judul: Yesus, Sang Prokrastinator?
Prokrastinasi alias menunda-nunda sesuatu yang lebih penting demi mengerjakan hal lain yang tidak penting biasanya menjadi kebiasaan buruk para pelajar dan mahasiswa. Tugas yang layaknya dikerjakan seminggu dilakukan dengan sistem kebut semalam. Semua bisa ditunda karena alasan ingin santai dulu, main game, dan berbagai alasan lain. Pertanyaan kita sekarang, mengapa Yesus menunda-nunda pergi mendatangi Lazarus? Bukankah Ia mengasihi Lazarus (3, 5)? Apakah Ia seorang prokrastinator?

Yesus tidak segera berangkat dan malah sengaja tinggal dua hari lebih lama di tempat-Nya (6), karena kesadaran bahwa "penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan" (4).Yang dimaksud di sini bukan hanya kemuliaan Sang Anak dari mukjizat kebangkitan Lazarus saja, tetapi terutama bahwa karena mukjizat ini, Yesus akan mati disalib, dan melalui salib itu waktunya telah tiba supaya Ia ditinggikan (Yoh. 3:14, 8:28) dan dimuliakan (Yoh. 12:23) di dalam ketaatan-Nya kepada Bapa (bdk. Yoh. 4:34, 5:36). Ia tidak berprokrastinasi, apalagi karena alasan takut ancaman orang Yahudi (8). Ia berangkat pada waktu pilihan-Nya, karena dengan demikian murid-murid-Nya pun bisa "belajar percaya" (15). Artinya, para murid bisa melihat, bahwa walaupun kelak Yesus harus mati disalib, tetapi Ia sebenarnya berkuasa atas maut. Dengan demikian mereka bisa percaya dan mengandalkan Dia.

Karena kita tahu Yesus sungguh-sungguh mengasihi para murid-Nya, dan karena kita pun adalah murid-murid-Nya, nas ini mestinya membuat kita bersyukur dan bertekad untuk taat kepada Tuhan, sama seperti Yesus taat kepada Bapa. Ketika bantuan Ilahi yang kita harapkan belum datang, itu terjadi bukan karena Yesus menunda-nunda, tetapi supaya kita belajar percaya pada kasih, kuasa, dan rencana-Nya. Tidak hanya itu, percaya kepada-Nya juga berarti mau menantikan pelaksanaan kehendak-Nya pada waktu yang Ia tentukan, dan bukan kasih serta penyertaan-Nya itu terlaksana pada waktu yang kita kehendaki.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 5 Juni 2025
Bilangan 28:16-29:40
  Arsip
< Januari 2014 >
M S S R K J S
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org