Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 8 November 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 11/Edisi 2013 | edisi berikut
Jumat, 8 November 2013

Yesaya 43:22-28
Ritual agama yang memberati Allah

Judul: Ritual agama yang memberati Allah
Kebanyakan orang berpikir bahwa semakin kita melakukan aktivitas atau ritual agama, kita semakin dekat dengan Allah. Padahal hal itu belum tentu menunjukkan kedekatan kita dengan Allah. Dengan mudah ritual itu dapat menjadi ritual kosong yang menjijikkan Tuhan.

Allah menyatakan dosa umat-Nya, dan dosa tersebut bukanlah karena mereka tidak mempersembahkan korban kepada Allah. Ayat 22 seharusnya diterjemahkan "Sungguh, bukan Aku engkau panggil, hai Yakub." Ini menekankan bahwa walaupun mereka membawa kurban bakaran, mereka tidak membawanya untuk Tuhan (23), dalam arti Tuhan tidak berkenan dengan persembahan mereka.

Mari kita melihat permainan kata memberati dan menyusahi yang muncul di ayat 23-24. Kata "memberati" berasal dari akar kata 'abad, yaitu "menjadikan budak." Sepertinya Yesaya tetap memakai latar belakang keluaran. Orang Mesir memaksa Israel menjadi budak, tetapi Tuhan telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir (Kel. 20:2). Allah kemudian memberikan mereka hukum-Nya, supaya dengan ketaatan mereka dapat menikmati kebebasan (Mz. 119:45). Namun, Israel memakai hukum yang membebaskan itu untuk masuk kepada perbudakan yang baru, yaitu perbudakan ritual agama (bnd. Yes. 1:10-15). Dengan menjadikan ritual sebagai esensi agama, mereka telah menghilangkan pengampunan yang seharusnya mereka dapatkan melalui persembahan korban.

Tuhan telah memanggil umat-Nya untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya. Untuk itu umat perlu mendengar dan menaati firman-Nya (Kel. 19:5). Namun, umat memberontak dan tidak taat (Yes. 30:9-11). Dengan hanya memberikan persembahan dan kemenyan tanpa hati yang taat, mereka telah "menyusahkan" Allah. Persembahan yang seharusnya menyenangkan hati Allah telah menyusahi Allah.

Ritual tanpa hati yang benar dan relasi yang baik dengan Tuhan adalah sia-sia dan tidak berkenan kepada-Nya? Apakah kita telah memiliki relasi pribadi dengan Allah dalam Yesus Kristus? Apakah relasi tersebut adalah relasi yang hidup?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Selasa, 3 Juni 2025
Bilangan 27:12-23
  Arsip
< November 2013 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org