Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Selasa, 19 Februari 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2013 | edisi berikut
Selasa, 19 Februari 2013

Matius 17:22-27
Membayar kewajiban

Judul: Membayar kewajiban
Menjelang hari-hari penderitaan Anak Manusia sampai pada kematian-Nya, Yesus tetap melaksanakan tanggungjawab-Nya. Ia menunjukkan kepatuhan pada peraturan yang berlaku, yaitu membayar bea bait Allah. Pajak ini dipungut setahun sekali terhadap lelaki berumur di atas dua puluh tahun untuk digunakan sebagai biaya pemeliharaan Bait Allah. Pada masa Musa, bea ini disebut uang pendamaian karena nyawa umat terhindar dari tulah (Kel. 30:12). Pada masa raja Yoas, pajak ini dikumpulkan untuk membangun kembali rumah Allah (2 Taw. 24:9). Di zaman Yesus, bea ini menjadi wajib bagi semua orang Yahudi yang sudah dewasa.

Bagi orang Yahudi, membayar bea Bait Allah adalah kebanggaan hidup sebagai anggota umat Allah (sosial), daripada membayar pajak bagi pemerintah Roma sebagai tanda bahwa mereka adalah rakyat jajahan. Meski Yesus membayar bea bait Allah setiap tahun, tetapi Ia menolak untuk mencampuradukkan masalah sosial dan politik dengan mengajukan pertanyaan tentang siapa yang berkewajiban membayar pajak kepada penguasa. Sebagai Anak Allah, pemilik dan penguasa Bait Allah, Yesus tidak perlu membayar pajak. Meski demikian, agar tidak menjadi batu sandungan Yesus tetap membayar pajak.

Kisah ini memperlihatkan teladan Yesus yang dapat memisahkan antara kepentingan sosial, politik, dan lainnya. Ia menempatkan diri pada kepentingan yang tidak saling berbenturan yang dapat menyebabkan batu sandungan. Yesus mengajar kita untuk hidup bijaksana dalam mengambil keputusan dan menjalani keputusan yang diambil itu. Tanpa benturan kepentingan, kita dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas di tempat kerja. Maka di saat kita harus membayar pajak kepada pemerintah atau melakukan kewajiban yang diatur undang-undang, kita harus melakukan dengan benar. Untuk sumbangan bagi gereja, kiranya kita juga dapat rela hati memberi. Untuk orang yang membutuhkan, kita mengulurkan tangan. Kita dipanggil menjadi saksi Kristus di tengah-tengah pekerjaan kita. Teladani Yesus dengan penuh tanggung jawab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/02/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Februari 2013 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org