Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Sabtu, 9 Februari 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2013 | edisi berikut
Sabtu, 9 Februari 2013

Matius 15:1-20
Perintah Allah vs tradisi manusia

Judul: Perintah Allah vs tradisi manusia
Setiap bangsa atau budaya di dunia pasti mempunyai adat dan tradisi masing-masing. Banyak tradisi yang baik, patut dilestarikan. Ada juga tradisi yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Orang Kristen yang hidup dalam tradisi budaya tertentu harus peka terhadapnya.

Dalam memelihara hukum Taurat, para pemimpin agama Yahudi menambahkan berbagai tradisi buatan nenek moyang mereka sampai kepada detailnya seperti soal membasuh tangan sebelum makan (2). Siapa yang melanggarnya akan mendapat sanksi. Maka, mereka mempertanyakan dan mempersalahkan Yesus karena mengizinkan murid-murid-Nya makan tanpa mencuci tangan.

Yesus menegur kemunafikan mereka karena mengutamakan tradisi daripada perintah Allah. Contohnya, tradisi memberikan persembahan. Tradisi ini sebenarnya baik dan mulia. Namun yang salah ialah demi melakukan tradisi tersebut, mereka mengizinkan seseorang boleh mengabaikan perintah Tuhan untuk menghormati dan memelihara orang tuanya (4-6). Jadi, yang lebih utama ialah tradisi manusia daripada perintah Tuhan. Mereka hanya memuliakan Allah dengan mulut, tetapi hatinya jauh dari-Nya. Mereka juga lebih mementingkan hal-hal lahiriah daripada hal-hal batiniah seperti tradisi mencuci tangan sebelum makan. Bagi Yesus tidak cuci tangan tidak melanggar Taurat karena yang terpenting ialah hati kudus karena semua hal berasal dari hati. Bila hati kudus, maka pikiran, perkataan dan perbuatan yang dinyatakan juga akan kudus. Namun, bila hati jahat, semua yang dihasilkan juga jahat.

Tradisi yang baik tetap boleh kita lakukan. Namun bila hal itu bertentangan dengan firman Tuhan, kita harus tolak. Bila kita harus memilih di antara menaati tradisi atau firman Tuhan, kita harus mengutamakan firman-Nya. Firman Tuhan merupakan dasar kehidupan, makanan rohani, pedoman, dan penuntun hidup kita. Persilakan Tuhan terus memperbaiki kesalahan kita dan memperbaru hidup kita agar hati kita kudus sehingga terus menghasilkan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang memuliakan Tuhan dan memberkati sesama.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/02/09/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Februari 2013 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org