Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Sabtu, 1 Desember 2012
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 12/Edisi 2012 | edisi berikut
Sabtu, 1 Desember 2012

Amos 8:1-3
Hasil panen atau hukuman

Judul: Hasil panen atau hukuman
Banyak orang merasa nyaman dengan kebiasaan ibadah yang sudah ada sehingga tidak mampu lagi menghayati maknanya. Ibadah seakan menjadi 'pil' untuk pembenaran diri bahwa dirinya akan selamat. Kalau pandangan itu juga menjadi ukuran kita, tentu kita perlu mengoreksinya melalui nubuatan Amos.

Meski ditolak di Samaria lalu diusir, Amos harus tetap tegar. Firman Tuhan harus ia sampaikan kepada Israel. Apa isi penglihatan Amos saat itu? Ia melihat bakul berisi buah-buah musim kemarau (Ibr. qayits), yaitu hasil panen dalam musim kemarau. Apakah Tuhan melihat hasil panen itu? Dalam ayat 2 b, Tuhan berfirman, "Kesudahan (Ibr. qeyts) telah datang bagi umat-Ku Israel ". Artinya, masa penghakiman Tuhan bagi Israel telah datang. Tuhan menghendaki panen musim kemarau yaitu perbuatan baik dan hidup takut akan Tuhan dari Israel, tetapi bukan itu yang Tuhan dapatkan. Maka selanjutnya Tuhan mengatakan, "Aku tidak akan memaafkannya lagi." Israel sudah tidak mendapat kesempatan untuk memperbaiki kehidupan rohaninya lagi. Sudah terlalu sering Tuhan memberi kesempatan (ingat dua penglihatan terdahulu, 7:1-3, 4-5), tetapi Israel tidak memanfaatkannya untuk bertobat. Maka, Israel pasti menerima hukuman.

Israel berlindung pada tradisi keagamaan yang dianggap sebagai kebenaran rohani (4:4-5). Namun kebiasaan itu mencelakakan diri mereka sendiri. Di tempat mereka biasa beribadah, mereka akan menyaksikan nyanyian-nyanyian berubah jadi ratapan. Mereka juga akan melihat kematian yang sia-sia karena tubuh-tubuh yang mati tak mendapat hormat. Bangkai-bangkai mereka akan dilemparkan diam-diam. Tragis!

Ini memperingatkan kita yang mengandalkan peribadatan sebagai pusat keselamatan. Terbiasa dengan ibadah tanpa penghayatan mendalam dapat menyeret kita menghargai ibadah, tetapi melupakan pusat ibadah yaitu Kristus. Setiap kita sepatutnya beribadah untuk berjumpa Kristus. Dalam perjumpaan itu komitmen kita untuk hidup semakin berkenan bagi Tuhan menjadi fokus dan nyata dalam hidup sehari-hari.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/12/01/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Desember 2012 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org