Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Minggu, 25 Februari 2001 (Minggu Sengsara 1)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2001 | edisi berikut
Minggu, 25 Februari 2001 (Minggu Sengsara 1)

Matius 20:17-28
Kamu tidak tahu apa yang kamu minta

Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Ketika seorang anak kecil meminta sebuah palu sebagai mainan, maka dengan tegas kita melarangnya dan mengatakan bahwa ia belum tahu apa yang dimintanya. Apakah pernyataan ini hanya diberlakukan kepada anak- anak? Ternyata Yesus mengatakan hal ini kepada murid-murid-Nya yang tidak mengerti apa yang mereka minta.

Ketika penderitaan Yesus semakin dekat, Ia kembali mengatakan tentang penderitaan dan kebangkitan- Nya. Mereka tidak sedih seperti respons pertama, mereka justru mempersoalkan kedudukan dalam Kerajaan Sorga dimana Yesus bertakhta. Kita dapat membayangkan betapa hancur hati Yesus melihat ketidakmengertian mereka tentang konsep Kerajaan Sorga, padahal Yesus telah menyatakan berulang kali konsep yang benar melalui pengajaran dan beberapa perumpamaan. Ibu Zebedeus yang memikirkan anak-anaknya, datang dan sujud kepada Yesus serta memohon agar Ia menempatkan mereka di sebelah kanan dan kiri-Nya. Ibu, anak-anaknya, dan murid- murid-Nya yang lain tidak tahu arti sesungguhnya `duduk di sebelah kiri atau kanan Yesus'. Mereka hanya menginginkan kedudukan dan tidak tahu bagaimana seseorang harus sampai ke takhta itu.

Sesungguhnya hanya Yesus yang akan duduk di sebelah kanan Allah, karena Dialah satu-satunya pengantara Allah dan manusia. Ia harus mengalami penderitaan yang memalukan, menyakitkan, merusak hubungan-Nya dengan Bapa ketika Ia menanggung murka Allah atas dosa manusia. Inilah cawan penderitaan amat pahit dan mengerikan yang harus diminum-Nya, dan tidak seorang pun lainnya yang memenuhi syarat meminumnya (ayat 22), karena hanya Dialah Anak Allah dan Manusia sejati.

Renungkan: Tak ada pilihan lain, kemuliaan hanya dicapai melalui penderitaan memikul salib dan mencurahkan darah tebusan dosa.

Bacaan untuk Minggu Sengsara 1

Kejadian 9:8-15

I Petrus 3:18-22

Markus 1:12-15

Mazmur 25:3-9

Lagu: Kidung Jemaat 157

PA 8 Matius 19:16-30

Penilaian `orang itu baik' dapat berdasarkan beberapa alasan. Misalnya: orang baik adalah orang yang senantiasa cepat tanggap terhadap kesulitan orang lain, orang baik adalah orang yang senantiasa membuka telinganya bagi pergumulan orang lain, orang baik adalah orang yang ringan tangan memberi bantuan terhadap kaum lemah, orang baik adalah orang yang mau merendahkan hati memikirkan dan memperjuangkan kepentingan rakyat jelata, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Namun bila kita mengamati semua alasan ini, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa orang baik adalah orang yang melakukan sesuatu bagi sesamanya.

Pemuda kaya yang menemui Yesus menganggap diri sempurna, karena telah menaati seluruh perintah Allah. Mungkin tepat bila ia menyandang pujian `pemuda yang baik' karena ia telah melakukan kebaikan bagi orang-tua dan sesamanya. Benarkah demikian? Kita akan lihat dalam bagian ini apakah standar kesempurnaan menurutnya sama dengan standar sempurna menurut Yesus.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Mengapa banyak orang beranggapan bahwa hidup kekal dapat diperoleh melalui perbuatan baik? Apakah pendapat ini muncul karena manusia memikirkan kehidupan kekal menurut standar neraca dunia: dosa dan kebaikan? Mengapa demikian? Sampai titik manakah pendapat ini akan gugur?

2. Ketika pemuda ini menanyakan: apa yang masih kurang?, bagian manakah dari 2 hukum utama yang Yesus tanyakan kepada pemuda ini (lihat Mat.22:37- 40)? Dapatkah seseorang hanya melakukan salah satu dari hukum yang terutama ini? Mengapa demikian?

3. Ketika Yesus menuntut untuk menjual harta dan membagikannya kepada orang miskin, bagaimana responsnya? Mengapa hal ini sulit baginya? Ketika ia melakukan seluruh perintah Allah, bagi siapa ia melakukannya: Allah atau diri sendiri? Apakah yang menduduki posisi tertinggi dalam hidupnya, sehingga ia tidak mau kehilangan hartanya?

4. Bagaimana pemahaman Anda tentang hidup kekal? Dapatkah Anda menaati seluruh perintah Allah bukan dalam rangka mewujudkan hukum yang terutama dan yang pertama? Apakah yang seharusnya Anda tanggalkan agar Allah menjadi prioritas dalam hidup Anda?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 6 Juni 2025
Ibrani 1:1-4
  Arsip
< Februari 2001 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org