Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/12/17

Jumat, 17 Desember 2021

Bacaan   : YUNUS 4:1-5
Setahun : 1 Petrus 1-2
Nas       : Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. (Yunus 4:4-5)

Kala Hati Rapat Tertutup

Seperti yang dikhawatirkan Yunus, Tuhan berbelaskasihan dan mengampuni penduduk Niniwe. Yunus, yang menginginkan kebinasaan Niniwe, begitu marah hingga ia memilih mati (ay. 3). Melihat reaksi Yunus, Tuhan bertanya, "Layakkah engkau marah?" (ay. 4). Dan, apa yang kemudian terjadi?

"Yunus telah keluar meninggalkan kota itu ..." (ay. 5a). Terjemahan ini kurang tepat. Teks Ibrani "Wayatsa Yonah min-ha'ir ..." seharusnya diterjemahkan menjadi "Maka keluarlah Yunus dari kota itu ...". Apa artinya? Begitu Yunus mendengar pertanyaan Tuhan "Layakkah engkau marah?", dia langsung meninggalkan Niniwe. Tanpa menjawab, tanpa berpamitan, tanpa berbicara sepatah kata pun, Yunus langsung pergi.

Respons yang keterlaluan itu menunjukkan betapa Yunus sama sekali tak mau menerima koreksi atas sikapnya yang salah. Respons Yunus yang tak pantas itu menunjukkan sikap Yunus yang amat tertutup, yang menolak mengakui pandangannya yang salah, dan menolak mengoreksi prinsipnya yang keliru. Sampai ujung kitab Yunus, Alkitab tidak menceritakan bagaimana akhirnya sikap Yunus.

Ada pelajaran berharga yang patut kita ambil dari sana: Ketertutupan ternyata bisa sedemikian parah hingga sedikit pun tak ada kesediaan untuk mendengar pendapat yang berbeda, setitik pun tak ada celah untuk menerima kritik, apalagi melakukan koreksi diri atas pandangan dan sikap yang keliru. Kisah Yunus adalah kritik yang keras terhadap ketertutupan, sekaligus ajakan untuk serius menjauhi ketertutupan, dan menggantinya dengan keterbukaan. --EE/www.renunganharian.net

KETERTUTUPAN ADALAH TEMBOK TEBAL YANG TAK MEMBERI JALAN
BAGI PERBAIKAN DAN PERUBAHAN.-O.S. RAILLE

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org