Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/04/26

Minggu, 26 April 2020

Bacaan   : Yohanes 18:13-27
Setahun : 1 Raja-raja 12-13
Nas       : Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa!" (Roma 8:15)

Petrus Terjatuh

Saat SMP, saya butuh waktu lama menyesuaikan diri. Melihat lembar ulangan saya mendapat nilai 4, saya sangat malu, tidak berani mengakui itu kepunyaan saya. Takut ketahuan bahwa saya bodoh, kehilangan popularitas, dianggap tidak pantas bersekolah di sana. Rasa takut itu mendorong saya "melarikan diri" dengan cara enggan mengikuti pelajaran itu dengan serius.

Barangkali, dalam skala yang berbeda, Petrus mengalami hal yang sama. Saat Yesus berada di puncak popularitas, mudah bagi Petrus untuk mengakui-Nya sebagai Mesias (Mat. 16:16), dan sanggup mempertaruhkan nyawa bagi-Nya (Yoh. 13:37). Tetapi ketika ia melihat Yesus menyerah untuk ditangkap, keberaniannya sirna. Ia menjadi takut, bahkan pura-pura tidak mengenal Yesus. Rasa takut menyebabkan Petrus melarikan diri ke tempat "aman" dengan menyangkal-Nya, walaupun itu berarti membohongi dirinya sendiri. Rasa menyesal, gagal dan putus asa menghantuinya.

Namun akhirnya, justru dengan menyadari rasa takut inilah Petrus menemukan dasar untuk berani. Karena di dalam ketakutan, kita menemukan tempat bersandar yang lebih kokoh dari sekadar penampilan fisik, kepandaian, status sosial, relasi, dan dukungan finansial. Sandaran yang kokoh itu adalah kasih Yesus yang memandang kita apa adanya. Dia sanggup menemukan permata di balik ketidaksempurnaan kita. Dengan pertolongan Roh Kudus, Petrus menemukan gairah dan keberaniannya untuk memaknai kembali kata-kata Yesus, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat. 16:18). --EMA/www.renunganharian.net

KADANG TUHAN MENGIZINKAN KITA MERASA TAKUT HANYA UNTUK MENUNJUKKAN
BETAPA DIA MENGASIHI DAN TIDAK MEMBIARKAN KITA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org