Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/01/31

Selasa, 31 Januari 2017

Bacaan   : Yunus 3:4-9
Setahun : Keluaran 40
Nas       : "Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu". (Yunus 3:6)

Pertobatan Raja Niniwe

Sebuah pepatah mengatakan: "Ikan busuk mulai dari kepalanya". Bila para pemimpin suatu bangsa berbuat dosa, dampaknya akan sangat dahsyat. Betapa tidak? Sekali pemimpin berulah, rakyat segera menirunya. Saat pemimpin korup, rakyat pun korup. Saat pemimpin berlaku sewenang-wenang, rakyat pun bermain hakim sendiri. Lebih parah, segala tindakan itu mudah menular ke banyak orang, di seluruh pelosok tanah air.

Sangat jarang terjadi bahwa para diktaktor bengis atau pemimpin bangsa yang korup mau menghentikan kejahatannya. Sebab, menggunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang memang menimbulkan kenikmatan. Walau sejarah mencatat bahwa akhirnya para pemimpin seperti itu akan mengalami kehancuran diri dan keluarga, juga memakan banyak korban yakni rakyatnya sendiri.

Istimewanya, hari ini kita membaca sesuatu yang berbeda. Ketika Niniwe ditegur Tuhan, raja kota Niniwe merespons berita hukuman dari TUHAN secara positif. Ia menyerukan pertobatan! Dan, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan nyata. Ia turun dari singgasana, mencopot jubahnya, duduk di abu, menyerukan perkabungan, dan berpuasa. Ini adalah tindakan simbolik dari pertobatan yang sejati (ay. 6-8). Dan, ketika sang raja melakukan hal ini, seluruh rakyatnya pun mengikuti. Bahkan, ternak mereka pun ikut berpuasa. Mereka sepakat untuk tidak mempedulikan harta benda, dan hanya memohon belas kasihan Allah agar terhindar dari hukuman (ay. 9).

Saudaraku, Anda juga adalah seorang pemimpin di rumah, di kantor, di gereja, atau di masyarakat. Maka, waspadalah! --SST/Renungan Harian

DOSA PEMIMPIN MENGHANCURKAN RAKYATNYA,
PERTOBATANNYA MENYELAMATKAN BANGSANYA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org