Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/06/05

Minggu, 5 Juni 2016

Bacaan   : Kejadian 37:1-11
Setahun : Ezra 10
Nas       : Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. (Kejadian 37:4)

Iri Hati

John Stott, teolog dan penulis, mengatakan, "Semua kejahatan di muka bumi ini berawal dari satu sumber, yaitu kesombongan dan iri hati." Karena iri hati, Kain membunuh Habel, adiknya. Karena iri hati, orang Yahudi menyerahkan Yesus agar disalibkan. Karena iri hati, sekarang ini banyak orang berusaha membunuh reputasi atau kebaikan orang lain.

Iri hati terjadi ketika seseorang tidak bisa menerima bahwa orang lain memiliki kelebihan: lebih kaya, lebih cantik atau tampan, lebih populer, lebih berbakat, dan lain-lain. Iri hati berdampak buruk pada diri seseorang dan mendorongnya berbuat jahat pada orang yang menjadi sasaran iri hatinya akibat rasa tidak puas yang terpendam. Seperti kanker, iri hati menggerogoti vitalitas hidup dan jiwa manusia.

Salomo mengatakan, "Iri hati membusukkan tulang" (Ams. 14:30). Orang yang dikuasai iri hati akan menjadi kalap, gelap mata, bahkan terhadap saudara kandungnya. Itulah yang menimpa saudara-saudara Yusuf. Karena iri hati, mereka ingin membunuh Yusuf, namun kemudian memasukkannya ke sumur dan menjualnya kepada orang Midian (ay. 12-36). Walaupun iri hati mereka beralasan, bukan berarti sikap buruk itu harus dipelihara. Ketika iri hati dibiarkan, cinta pun padam.

Iri hati muncul karena seseorang terlalu memfokuskan perhatian pada milik orang lain sehingga ia lupa untuk bersyukur pada Tuhan dan puas atas miliknya sendiri. Agar terlepas dari cengkraman iri hati, ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Tuhan. --Piter Randan Bua/Renungan Harian

IRI HATI PADA ORANG LAIN TAK AKAN PERNAH MENAMBAHI
APA YANG TELAH KITA MILIKI, MALAH AKAN MENGGEROGOTINYA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org