Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/12/05

Minggu, 5 Desember 2010

Bacaan   : Matius 1:18-25
Setahun : Daniel 1-2; 1 Yohanes 4
Nas       : Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya (Matius 1:24)

DI TEMPAT PERTAMA

Mengapa kamu hendak mundur dari pelayanan?" tanya seorang hamba Tuhan sebuah gereja pada Jelita. Jelita hanya terdiam dengan tatapan sedih. Malah, kekasih Jelita yang menjawab, "Saya yang memintanya untuk berhenti pelayanan. Anda tidak boleh memaksanya." Jelita hanya tertunduk sedih, lalu meninggalkan hamba Tuhan tersebut.

Kita kerap menginginkan agar orang-orang terdekat kita memberi paling banyak perhatian untuk kita. Bahkan, ketika mereka memberi banyak waktu untuk melayani, kita bisa merasa terganggu. De-ngan bersikap demikian, tanpa sadar kita telah menganggap Tuhan sebagai "pesaing". Mungkin karena kita merasa "memilikinya", maka kita berhak atas dirinya. Kita lupa bahwa baik kita maupun orang-orang terdekat kita adalah milik Tuhan, yang diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Dia persiapkan sebelumnya.

Ini pula yang Yusuf lakukan. Ketika Malaikat memberi tahu bahwa anak yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus, Yusuf taat dengan tetap mengambil Maria sebagai istrinya. Ia tidak bersetubuh dengan Maria, sampai Maria melahirkan. Ini menunjukkan betapa Yusuf membuang egonya sebagai suami dan mendukung Maria menggenapi rencana Allah. Yusuf menjaga Maria dan bayinya dengan segenap hati. Demikianlah Yusuf bersama Maria menggenapkan rencana Allah yang kekal melalui kehidupan mereka.

Ketika Tuhan menyatakan panggilan dan kehendak-Nya dalam hidup kita maupun orang-orang terdekat, kita mesti menaati-Nya. Indah, jika kita bersama-sama menggenapi rencana Tuhan. Seperti Yusuf dan Maria saling mendukung pelayanan yang dilakukan -- VT

TUHANLAH YANG MENJADI PUSAT KEHIDUPAN DAN RELASI KITA
MAKA DIA SAJA YANG PANTAS BERADA DI TEMPAT PERTAMA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org