Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/23

Sabtu, 23 Mei 2009

Bacaan   : Hosea 3:1-5
Setahun : Mazmur 127-129
Nas       : Berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzina, seperti Tuhan juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis." (Hosea 3:1)

TAHU DIRI

Jika Anda mencintai seseorang, dan di kemudian hari Anda tahu bahwa ia seorang pelacur, apakah Anda bersedia menikah dengannya? Pertanyaan yang sulit dijawab! Apa nanti kata keluarga? Bagaimana jika ia kembali pada hidupnya yang lama? Kalau sekarang ia melacurkan dirinya, bukankah kelak itu bisa saja terulang? Dan pertanyaan yang paling mendasar adalah, pantaskah ia saya cintai?

Jawabnya memang tidak pantas! Namun, itulah yang diperintahkan Tuhan kepada Hosea. Gomer adalah seorang pelacur bakti di kuil penyembahan berhala. Hosea mau menikahinya; ini seharusnya sudah cukup membuat Gomer tahu diri sebagai istri. Namun, Gomer malah berzina kembali dan melarikan diri dengan kekasihnya (Hosea 2:6). Lalu ia terdampar di pasar budak. Tuhan meminta Hosea membelinya kembali seharga kurang lebih 200 ribu rupiah (Hosea 3:2). Lebih hebat lagi, Hosea harus mengampuni dan menerimanya kembali sebagai istri tercinta (Hosea 3:1). Sungguh luar biasa ungkapan kasih yang dituntut Tuhan dari Hosea.

Kisah Hosea adalah kisah Tuhan yang mengasihi manusia. Gomer adalah gambaran Israel yang tidak tahu diri; yang berzina rohani dengan menyembah berhala. Gomer juga merupakan gambaran kita. Sebagai orang berdosa, kita tidak layak diampuni dan dijadikan anak Tuhan. Namun, setelah ditebus dan dijadikan anak-Nya, kita masih berbuat dosa dan menyakiti hati-Nya. Akan tetapi, Tuhan selalu bersedia mengampuni dan menerima kita kembali sebagai anak yang Dia kasihi. Sebab itu, jangan bermain-main dengan dosa. Kasih-Nya yang besar seharusnya membuat kita semakin tahu diri dan hidup taat kepada-Nya setiap hari -- DBS

KASIH KARUNIA DIBERIKAN MELAMPAUI KETIDAKTAATAN KITA
AGAR KITA TERDORONG UNTUK TERUS SETIA DI HADAPAN-nYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org