Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/01/11

Jumat, 11 Januari 2008

Bacaan   : Matius 6:25-34
Setahun : Kejadian 31-33
Nas       : Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya? (Matius 6:27)

BAHAYA KEKHAWATIRAN

Belum lama ini saya bertemu seorang teman lama. Saya hampir tidak mengenalinya. Wajahnya sangat berubah, terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Kami bercakap-cakap tentang banyak hal. Ketika saya bertanya mengapa ia tampak kurus dan tua, padahal saya dua tahun lebih tua darinya, ia menceritakan banyak masalah. Dari perbincangan yang cukup panjang, saya mendapat satu kesimpulan: ia selalu mengkhawatirkan masa depan. Masa depan keluarga -- istri dan putrinya. Masa depan pabrik tempatnya bekerja. Hal itu terus mengganggu pikirannya dan akhirnya bermuara pada penampilan fisiknya -- terlihat kurus dan tua.

Yesus adalah Allah yang memahami kebutuhan manusia secara utuh. Matius 5-7 dimasukkan di bawah judul Khotbah di Bukit. Banyak orang berpikir jika Yesus yang berkhotbah, tentu yang dibicarakan-Nya masalah surga. Namun, Khotbah di Bukit menyadarkan kita bahwa Yesus pun memahami persoalan yang erat dengan hidup manusia -- kekhawatiran.

Sepintas, kekhawatiran merupakan hal lazim karena semua orang mengalaminya. Namun, Yesus berkata ada bahaya besar di balik kekhawatiran. Matius 6:27 menjelaskan bahwa kekhawatiran tidak dapat menambah sehasta pada jalan hidup manusia. Dengan kata lain, kekhawatiran memperpendek usia manusia. Secara medis hal ini dapat dijelaskan. Ada sejenis hormon dalam tubuh kita yang tidak dapat bekerja apabila seseorang tidak tenang. Semakin lama tidak tenang, semakin lama khawatir, semakin lama pula hormon itu tidak bekerja. Akibatnya, kesehatan pun memburuk. Ingin sehat? Buanglah kekhawatiran -- MZ

KEKHAWATIRAN MENIMBULKAN MASALAH
SUKACITA MEMBAWA BERKAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org