Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/12/12

Rabu, 12 Desember 2007

Bacaan   : 1Tesalonika 4:13-18
Setahun : Hosea 9-11; Wahyu 3
Nas       : Selanjutnya kami tidak mau, Saudara-saudara bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan (1Tesalonika 4:13)

KESEDIHAN

Pada 14 November 1970, jatuhnya pesawat terbang telah merenggut nyawa sebagian besar anggota tim sepak bola Marshall University, staf pelatih, dan banyak pemimpin masyarakat di Huntington, Virginia Barat. Tujuh puluh lima orang tewas dalam kecelakaan itu, sehingga universitas dan masyarakat sangat terguncang. Dua dari orang-orang yang kehilangan orang terkasih ialah Paul Griffen dan Annie Cantrell. Kisah mereka berkaitan sebab putra Griffen, Chris, adalah tunangan Annie. Ketika Chris tewas, mereka tenggelam dalam tahun penuh derita yang rasanya tak tertanggungkan lagi. Mengapa? Sebab, seperti kata Paul kepada Annie di film yang menggambarkan tragedi ini, "Kesedihan itu memorak-porandakan."

Ia benar, kesedihan memang memorak-porandakan. Kita semua, pada waktu tertentu, merasakan kesedihan -- termasuk kita yang menjadi pengikut Kristus. Meskipun demikian, bagi orang percaya ada suatu hal yang lebih dari air mata, rasa sakit, dan kehilangan. Yaitu pengharapan.

Dengan menulis kepada jemaat yang telah melihat orang-orang terkasih mereka direnggut kematian, Paulus mengakui realitas kesedihan. Tetapi, ia menantang mereka untuk tidak "berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan" (1Tesalonika 4:13). Kehilangan dan kematian adalah bagian dari hidup, tetapi orang-orang percaya dapat menghadapinya, karena mengetahui bahwa orang-orang kristiani tidak pernah mengatakan selamat tinggal untuk terakhir kali. Kita dapat saling menghibur (ayat 18) dengan harapan akan kebangkitan dan pertemuan kembali di masa mendatang -- WEC

KEMATIAN BUKAN LAGI TRAGEDI
MELAINKAN KEMENANGAN KARENA KRISTUS HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org