Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/03/11

Minggu, 11 Maret 2007

Bacaan   : Kejadian 2:1-3
Setahun : Ulangan 14-16; Markus 12:28-44
Nas       : Allah ... berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu (Kej. 2:2)

BERISTIRAHAT

Kita hidup di tengah dunia yang berorientasi pada tindakan, dan sepertinya inilah saat-saat paling sulit untuk menyederhanakan hidup! Bukankah tampaknya selalu ada pekerjaan yang harus dilakukan dan tak ada waktu istirahat? Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jujur untuk menentukan apakah Anda butuh istirahat atau tidak: Apakah saya tertekan ketika mengerjakan berbagai aktivitas normal setiap hari? Sulitkah menemukan sukacita di dalamnya? Apakah saya beristirahat sesuai kebutuhan tubuh saya? Apakah saya bangun dalam keadaan letih?

Dalam proses penciptaan, Allah membangun suatu pola kerja dan istirahat yang dapat dicontoh orang kristiani. Selama enam hari Allah bekerja untuk mengatur dunia kita. Namun, pada hari ketujuh, setelah menyelesaikan semua aktivitas kreatif-Nya, Dia beristirahat. Allah memperlihatkan bahwa istirahat itu tepat dan benar adanya.

Yesus menunjukkan pentingnya istirahat saat Dia duduk dengan tubuh letih di samping sumur setelah berjalan jauh (Yoh. 4:6), dan ketika Dia tidur di buritan kapal dengan kepala beralaskan sebuah tilam (Mrk. 4:38). Dia juga beristirahat ketika Dia dan para murid pergi meninggalkan kerumunan orang (Mrk. 6:31,32).

Jika Tuhan saja beristirahat dari karya penciptaan-Nya dan dari pelayanan-Nya di muka bumi ini, maka kita pun membutuhkan istirahat dari pekerjaan kita. Saat-saat istirahat dapat menyegarkan diri kita kembali untuk siap menghadapi saat-saat pelayanan. Aturlah waktu untuk "memperlambat" gerak hidup Anda minggu ini -- MW

Jika tubuh, roh, dan jiwa kita
Mau berfungsi dengan sehat,
Perlu waktu memperbarui semua --
Waktu bersantai, beristirahat. -- D. De Haan

SEMUA PEKERJAAN TANPA REKREASI
AKAN MERENGGUT SUKACITA HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org