Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/03/04

Minggu, 4 Maret 2007

Bacaan   : Markus 3:31-35
Setahun : Bilangan 31-33; Markus 9:1-29
Nas       : Setiap orang yang menga-sihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari Allah (1Yohanes 5:1)

MASALAH KELUARGA

Setelah dewasa, saya sering mendengar pendeta saya membacakan Sepuluh Perintah Allah dan perintah Tuhan agar kita mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Saya sadar bahwa saya tidak sepenuhnya menjalankan perintah-perintah tersebut, tetapi saya menerimanya dengan serius.

Ketika berusia 8 tahun, saya sedih tatkala anak lelaki tetangga yang berusia 6 tahun yang hidup di tengah keluarga nonkristiani, meninggal dunia. Namun, saya juga merasa bersalah karena saya tidak akan sesedih itu terhadapnya dibanding jika yang meninggal adalah salah seorang saudara lelaki saya. Sampai sekarang, walau saudara-saudara lelaki saya dan saya telah berkeluarga, kami masih saling memberikan perhatian.

Allah senang jika kita menghargai ikatan kekeluargaan seperti ini, tetapi Dia juga ingin kita mengasihi semua orang dalam keluarga rohani kita karena lahir baru. Itulah keluarga yang dimaksud Yesus ketika Dia menanggapi pesan bahwa ibu dan para saudara lelaki-Nya hendak berbicara dengan-Nya. Dia memandang orang banyak di hadapan-Nya dan berkata, "Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan dan ibu-Ku" (Mrk. 3:34,35).

Mengasihi orang yang terhilang memang tugas kita, tetapi mengasihi mereka yang dilahirkan di dalam keluarga Allah, apa pun kesalahan mereka, sudah seharusnya terjadi secara alami. Lagi pula, ini adalah masalah keluarga -- HVL

Kasih itu perbuatan, kasih itu doa,
Bagi jiwa yang lara, hati putus asa;
Kasih mendamaikan, memberi bahagia,
Kasih merasakan penderitaan saudara. -- Anon.

KITA MENUNJUKKAN KASIH KEPADA ALLAH
APABILA KITA MENGASIHI KELUARGA-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org