Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/01/02

Selasa, 2 Januari 2007

Bacaan   : Markus 7:5-13
Setahun : Kejadian 4-6; Matius 2
Nas       : Yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan (Matius 23:23)

MAKSUD SEBENARNYA

Di daerah koloni Amerika Utara, William Penn dikenal sebagai anggota Quaker baik hati yang jujur terhadap penduduk asli Amerika. Saat ia pulang ke Inggris, anak-anaknya tidak ikut serta. Sayang, mereka tidak mewarisi integritas bapaknya. Bahkan tak lama kemudian, mereka merancang maksud jahat untuk menipu sebuah suku di Delaware. Mereka memperlihatkan sebuah kontrak lama yang menyatakan bahwa orang-orang Indian tersebut setuju untuk menjual sebidang tanah yang dapat dikelilingi seseorang dalam satu setengah hari.

Saat suku itu menyetujui perjanjian nenek moyang mereka, anak-anak Penn merasa gembira. Mereka lalu mengupah tiga pelari tercepat. Salah seorang pelari itu mencapai jarak 110,05 km dalam 18 jam. Mereka benar-benar tidak menghormati surat itu dan maksud sebenarnya dari perjanjian tersebut.

Pada zaman Yesus, orang-orang Farisi dan ahli Taurat merasionalisasikan pelanggaran mereka terhadap maksud Taurat Allah yang sebenarnya. Yesus membongkar kemunafikan mereka saat mengutip perintah "hormatilah ayahmu dan ibumu" (Markus 7:10-13). Mereka mengatakan bahwa sebagian dari pendapatan mereka merupakan "hadiah kepada Allah" sehingga pendapatan mereka itu tidak dipakai untuk merawat orangtua mereka yang lanjut usia.

Alkitab bukan alat untuk memenuhi keinginan kita. Sebaliknya, kita harus meminta Allah supaya menolong kita memahami maksud yang sebenarnya. Pastikan kita tidak mengabaikan hal terpenting dalam hukum Taurat, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Matius 23:23) -- HDF

MENAATI APA YANG TERTULIS DALAM HUKUM ITU BAIK
NAMUN MENAATI SEMANGAT HUKUM JAUH LEBIH BAIK

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org