Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/01/26

Sabtu, 26 Januari 2002

Bacaan   : Yohanes 2:13-22
Setahun : Keluaran 14-15; Matius 17
Nas       : Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus? (1 Korintus 6:19)

SAMPAH DI BAIT ALLAH

Beberapa tahun lalu, sebuah penyelidikan yang dilakukan pemerintah mendapati bahwa beberapa pengemudi truk mengangkut sampah dengan truk pendingin yang bia-sanya digunakan untuk mengangkut makanan. Salah satu alasannya adalah bila truk yang melakukan perjalanan jauh harus kembali tanpa mengangkut apa pun, maka ongkosnya tidak akan mencukupi.

Dalam sidang dengar pendapat yang diadakan oleh Kongres, para pengemudi truk mengatakan bahwa sampah merupakan komoditas "favorit" karena mereka dibayar untuk mengangkut sesuatu yang tidak bisa rusak. Menjawab alasan itu, seorang pakar ilmu gizi mengatakan bahwa dengan melakukan hal itu, mereka ibarat menyajikan salad kentang dari tempat sampah yang sudah diacak-acak kucing.

Skandal "polusi demi mencari untung" ini belum apa-apa dibanding dengan yang diceritakan dalam Yohanes 2:13-22. Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah karena niat mereka untuk mencari untung telah mengotori rumah Bapa-Nya. Namun yang juga sama buruknya adalah mengotori bait tubuh kita dengan pikiran dan perbuatan yang tidak semestinya (1 Korintus 6:19).

Dalam banyak hal, sebenarnya kita tidak lebih baik daripada para pengemudi truk atau para pedagang di Bait Allah pada zaman Yesus. Kita sering beranggapan bahwa akan lebih menguntungkan jika menyimpan sampah nilai-nilai kehidupan duniawi dalam benak kita. Semoga Allah mengampuni kita, membersihkan kita, dan membantu kita membuang apa saja yang mengotori bait Allah, di mana hanya Dia yang berhak menempatinya -MRD II

KITA MEMANG HARUS HIDUP DI DUNIA
TETAPI JANGAN BIARKAN DUNIA HIDUP DALAM KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org