Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/11/16

Kamis, 16 November 2000

Bacaan   : Matius 21:28-32
Setahun : Yehezkiel 3-4, Ibrani 11:20-40
Nas       : Siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya (Lukas 14:28)

KATAKAN "YA" KEPADA YESUS

Seorang profesor agnostik [tidak peduli apakah Tuhan ada atau tidak] bercerita kepada mahasiswanya bahwa dulu tatkala berusia delapan tahun, ia biasa memberi kesaksian kristiani yang mampu membuat orang yang mendengarnya menitikkan airmata sukacita. Namun sekarang ia mengingkari imannya yang mula-mula kepada Yesus. Hal itu mempengaruhi banyak muda-mudi meninggalkan kepercayaan yang pernah dianutnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya terdapat dalam Matius 21. Melalui perumpamaan, Yesus bercerita tentang seorang ayah yang meminta kedua putranya untuk pergi dan bekerja di ladang. Yang seorang mengatakan bahwa ia akan pergi namun kenyataannya ia tidak pergi. Perumpamaan ini Yesus tujukan untuk para pemimpin agama yang mengatakan "ya" kepada Allah, tetapi sebenarnya hati mereka jauh dari Allah.

Banyak orang yang tumbuh dalam keluarga Kristen berkata "ya" kepada Yesus tanpa memahami apa yang dikatakannya. Namun saat diperhadapkan pada suatu tantangan, mereka meninggalkan iman yang hanya mereka ucapkan di bibir. Sebaliknya, orang yang berkata "tidak" kepada Yesus karena menyadari bahwa begitu bertobat dan percaya, hidup mereka menjadi milik Allah, mereka inilah yang akhirnya sungguh-sungguh bertobat, percaya, dan taat.

Mengimani Yesus merupakan keputusan terpenting dalam hidup, karena itu pastikan bahwa kesetiaan Anda hanya untuk Dia. Berhati-hatilah juga dalam membimbing orang lain supaya mereka mengerti bahwa iman yang menyelamatkan haruslah disertai dengan perubahan hidup yang nyata-HVL

IMAN DALAM KRISTUS BUKANLAH PILIHAN SESAAT
MELAINKAN TANTANGAN SEUMUR HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org