Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/11/07

Selasa, 7 November 2000

Bacaan   : 1Timotius 2:1-7
Setahun : Yeremia 40-42, Ibrani 4
Nas       : [Berdoalah] untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram (1Timotius 2:2)

MASA-MASA YANG LEBIH BAIK

Paulus hidup pada masa kekaisaran Romawi di bawah pemerintahan Nero yang jahat dan kejam. Meskipun demikian, ia melihat adanya masa-masa yang lebih baik telah menanti di depan. Jika tidak, ia tidak akan mendesak orang-orang Kristen pada abad pertama untuk berdoa agar dapat "hidup tenang dan tenteram" (1Timotius 2:2).

Seandainya Paulus hidup pada masa kini, saya yakin ia pasti tidak senang melihat orang-orang Kristen yang memiliki gambaran yang suram tentang masa depan. Meski ada pemerintah menekan warga mereka, namun coba pikirkan apa yang terjadi. Sejak tembok Berlin runtuh, angin baru kebebasan berembus ke

seluruh dunia. Bahkan meskipun kemerosotan moral dan keretakan rumah tangga menjadi penyakit yang mengerikan, tampaknya masih banyak orang yang memegang teguh nilai-nilai kesetiaan dalam pernikahan.

Saya percaya bahwa satu-satunya harapan sejati bagi dunia adalah kedatangan kembali Yesus Kristus. Saya tidak tahu kapan Yesus akan datang, tetapi sementara menunggu-Nya, saya akan terus bersaksi untuk Dia dan berdoa untuk masa kebangkitan besar dari akhir zaman itu. Saya akan memohon Tuhan untuk memimpin bangsa-bangsa menuju jalan yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Saya akan berusaha menolong orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Saya akan mendukung para pemimpin yang menegakkan nilai-nilai moral.

Kita tidak boleh patah semangat dengan dunia ini. Kita harus melakukan apa pun agar dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Allah berkuasa. Kita tidak akan kalah. Bersikaplah optimis! -HVL

MASA DEPAN KITA SECERAH JANJI-JANJI ALLAH KEPADA KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org