Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/10/16

Senin, 16 Oktober 2000

Bacaan   : 1Korintus 1:26-2:5
Setahun : Yesaya 47-49, 1Tesalonika 4
Nas       : Apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan, yang kuat (1Korintus 1:27)

TANGAN SANG MAESTRO

Sebelum konser dimulai, seorang pemain biola terkenal mengumumkan bahwa ia akan memainkan salah satu biola termahal di dunia. Komposisi musik pertamanya dimainkan tanpa cela sehingga penonton takjub oleh penampilannya.

Setelah memberi hormat kepada penonton, tiba-tiba ia membanting biola tersebut sehingga hancur berkeping-keping. Penonton merasa ketakutan sampai akhirnya pemain biola itu menjelaskan bahwa yang ia mainkan itu adalah biola murahan.

Kemudian sang maestro mengambil alat musik yang mahal dan mulai menggesek senar-senarnya. Suaranya terdengar indah, namun kebanyakan penonton tidak sanggup membedakan antara musik yang berasal dari biola mahal dan yang berasal dari biola murah. Rupanya keahlian violis tersebut mengatasi kualitas alat musik yang ada.

Begitu pula dengan pelayanan kita untuk Tuhan. Sang Maestro dapat menggunakan "alat" yang biasa-biasa saja seperti kita. Apabila kita menyerahkan diri kepada-Nya, Dia akan menghasilkan musik yang indah melalui kita. Rasul Paulus mengatakan bahwa "apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat" (1 Korintus 1:27). Allah melakukannya "supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah" (ayat 29).

Seperti halnya biola murahan itu, kita dapat menjadi "alat musik" di tangan sang Maestro untuk memuliakan Tuhan dan membawa berkat bagi sesama -- RWD

ALLAH DAPAT MENGGUNAKAN "ALAT MUSIK" YANG BIASA
UNTUK MENGHASILKAN SEBUAH KONSER PUJIAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org