Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/09/04

Senin, 4 September 2000

Bacaan   : Amsal 15:1-7, 23-28
Setahun : Mazmur 143-145, 1Korintus 14:21-40
Nas       : Lidah lembut adalah pohon kehidupan (Amsal 15:4)

PERKATAAN YANG LEMBUT

Sebuah berita kematian di surat kabar menarik perhatian saya: "Hari ini dimakamkan si tukang reparasi yang ramah." Bukannya memberitakan tentang orang-orang yang berpengaruh dalam membawa perubahan di tengah masyarakat, artikel itu justru bercerita tentang seorang tukang reparasi berusia 79 tahun yang dikenal karena integritas, karakter, dan kebahagiaan hidupnya yang menggelora.

Pemimpin perusahaan di tempat ia dulu bekerja berkata, "Setengah dari tugasnya adalah pergi ke rumah-rumah dan memperbaiki peralatan-peralatan yang rusak, sisanya adalah memperbaiki para pemiliknya. Kami menemukan banyak orang bermasalah yang memintanya untuk datang, padahal mereka hanya mengenal namanya. Ia seorang yang periang, sangat supel, dan tutut katanya selalu lemah lembut."

Apa pun pekerjaan kita, hal terpenting yang harus kita lakukan ialah membantu dan menguatkan orang lain, terutama dengan perkataan kita.

Dalam kitab Amsal sering ditulis tentang kekuatan lidah, baik untuk menyakiti maupun untuk menyembuhkan. Sebagai contoh: "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati . Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!" (Amsal 15:4,23).

Saat ini kita mewakili Kristus melalui perkataan kita. Betapa terhormatnya kita bila dikenal sebagai orang-orang yang berbahagia, yang selalu tersenyum dan memiliki tutur kata yang lembut bagi semua orang -- DCM

TUTUR KATA YANG TERBAIK
ADALAH TUTUR KATA YANG LEMBUT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org