Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/08/08

Selasa, 8 Agustus 2000

Bacaan   : 1Yohanes 2:18-27
Setahun : Mazmur 74-76, Roma 9:16-33
Nas       : Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak (1Yohanes 2:22)

WAHYU ATAU IMAJINASI?

Hari ini saya menerima sepucuk surat panjang dari seseorang yang mengaku percaya kepada Allah dan "roh Kristus," namun tidak percaya kepada "Yesus yang dinyatakan dalam Perjanjian Baru." Ia tidak keberatan dengan keyakinan yang saya anut, tetapi ia ingin saya menghormati keyakinannya dengan mengakui bahwa keyakinan kami sama-sama benar dan berharga. Sayangnya, hal itu tak dapat saya lakukan!

Suatu keyakinan bisa benar bisa juga salah. Benarkah Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, Allah yang menjadi manusia? Saat kita memikirkan siapakah Kristus, kita dapat memilih untuk percaya kepada Yesus yang tergambar dalam imajinasi kita saja atau Yesus yang diwahyukan dalam Alkitab.

Bila kita tidak membenarkan orang-orang yang menolak Yesus yang dinyatakan dalam Alkitab, itu bukan berarti kita bersikap sombong atau tak punya kasih. Namun kita mengikuti teladan Rasul Yohanes yang menyebut guru-guru yang menolak Kristus sebagai "antikristus," yang tidak layak dianggap sebagai anggota dari persekutuan orang-orang percaya (1 Yohanes 2:18-19). Yohanes memerintahkan para pembacanya agar "apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu" (ayat 24). Apa yang telah mereka "dengar dari mulanya"? Yakni pengajaran Yesus sendiri, serta kesaksian orang-orang yang mengenal kehidupan, pribadi, dan karya Tuhan kita secara dekat.

Saksi-saksi itu mempunyai alasan yang kuat untuk percaya pada Yesus -- demikian pula kita! Alasan tersebut bukan berdasarkan pada imajinasi kita, karena ini adalah wahyu dari Allah sendiri! -- HVL

UNTUK MENGETAHUI YANG SALAH, PELAJARILAH YANG BENAR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org