Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/07/21

Jumat, 21 Juli 2000

Bacaan   : Ayub 1:6-22
Setahun : Mazmur 29-30, Kisah Para Rasul 23:1-15
Nas       : Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?" (Ayub 1:8)

MENGAPA ORANG-ORANG BAIK MENDERITA?

Kelas Sekolah Minggu dewasa di gereja saya mempelajari satu kitab dalam Alkitab setiap minggunya. Mulai dari Kejadian, kami memperhatikan tema, struktur, dan keunikan tiap-tiap kitab. Saat itu saya tidak menyadari bahwa di kelas yang saya pimpin ada dua orang wanita yang sudah tidak sabar untuk segera mempelajari kitab Ayub. Mereka bekerja sebagai perawat yang setiap harinya berhadapan dengan penderitaan manusia, dan mereka sering mendapat pertanyaan yang tajam mengenai peranan Allah dalam penderitaan.

Sering kali penjelasan atas masalah penderitaan sama dengan ungkapan ketiga sahabat Ayub yang datang untuk menemaninya. Satu demi satu, Elifas, Bildad, dan Zofar memberitahu Ayub bahwa Ayub pantas menderita karena dosa-dosanya. Seorang pengamat yang masih muda, yaitu Elihu, ikut bergabung dan mengatakan hal yang sama kepada Ayub.

Alasan yang sebenarnya mengapa Ayub menderita adalah karena Setan, pemimpin malaikat yang murtad, mencoba membuat Ayub berpaling dari Allah. Setan tidak dapat mengalahkan Tuhan, karena itu ia menentang-Nya dengan cara menyerang para pengikut-Nya (1Petrus 5:8). Setan menyerang Allah dengan jalan mencobai kita agar jatuh dalam dosa.

Salah satu alasan mengapa kita menderita adalah karena penderitaan merupakan bagian dari perjuangan di alam semesta ini. Tatkala kesusahan melanda, kita diminta untuk memilih: mempercayai Allah atau berpaling dari Allah. Jika dalam menanggung setiap penderitaan kita mau mempercayai Allah yang tak tergoyahkan, maka kita akan menggagalkan usaha Setan dan memuliakan Allah -- DCE

KETIKA DUNIA ANDA GOYAH
BERPALINGLAH KEPADA ALLAH, SANG BATU KARANG KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org