Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/02/13

Minggu, 13 Februari 2000

Bacaan   : Habakuk 3:17-19
Setahun : Imamat 14, Matius 26:51-75
Nas       : Aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku (Habakuk 3:18)

SELALU BERSYUKUR

Mungkin Habakuk 3:17-19 tidaklah lazim dibacakan dalam perayaan Hari Pengucapan Syukur, saat seluruh keluarga kami dan tamu-tamu duduk menghadapi hidangan kalkun dengan segala perlengkapannya. Namun saya mempunyai alasan khusus dalam memilih ayat-ayat tersebut. Saya merasa bahwa bersyukur tidaklah sekadar menundukkan kepala dan berterima kasih. Apalagi ketika menyadari bahwa dibandingkan dengan banyak orang miskin di dunia, saya termasuk berkelebihan.

Nabi Habakuk sedang menantikan penggenapan firman Tuhan, yakni saat negaranya dihancurkan oleh bangsa Kasdim yang kejam, yang dipanggil Allah untuk menghukum umat-Nya karena ketidaktaatan dan jalan-jalan mereka yang jahat (Habakuk 1:5-6). Ia berkata, "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN" (3:17-18).

Kata-kata itu membuat saya tercenung dan bertanya, "Apakah saya bersyukur kepada Allah, baik saat Dia memberi berkat atau tidak?" Habakuk mempertimbangkan bagaimana respon yang akan diberikannya apabila ia kehilangan semua berkat yang semestinya ia miliki. Ia menyimpulkan, "Aku akan ... beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku" (ayat 18).

Keadaan mungkin saja berubah, namun Allah tetap sama. Itulah alasan kita untuk selalu mengucap syukur -- DCM


We can give thanks in every trial
And say, "Your will be done,"
For God's at work in everything
To make us like His Son. -- DJD

UCAPAN SYUKUR TERGANTUNG PADA APA YANG ADA DI HATI ANDA
BUKAN PADA APA YANG ADA DI TANGAN ANDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org