Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/12/18

Kamis, 18 Desember 1997

Bacaan   : Matius 2:1-12
Setahun : Yakobus 1-2
Nas       : Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu...lalu sujud menyembah Dia (Matius 2:11)

TERJERAT KETAMAKAN

Sebagai pengikut Yesus, kita harus menjaga hati kita dari ketamakan saat Natal tiba. Hal ini tidaklah mudah di tengah masyarakat yang telah menjadikan Natal sebagai sesuatu yang duniawi.

USA Today melaporkan hasil dari tiga survei yang menunjukkan semakin terkikisnya makna Natal. Dalam suatu penelitian terhadap orang Amerika, hanya sepertiga yang mengatakan bahwa kelahiran Yesuslah yang membuat Natal itu penting.

Jika demikian, apa yang mereka anggap penting? Tentu hadiah-hadiahnya! Berdasarkan survei, 97% responden selalu berbelanja banyak hadiah di hari Natal.

Walau tak ada salahnya memperingati kelahiran Anak Allah dengan membagikan hadiah kepada orang yang kita kasihi, namun tradisi yang menyenangkan ini bisa menjadi ketamakan yang berbahaya. Pada tahun 1996 ada mainan berupa boneka Tickle Me Elmo. Sebagian orang membelinya untuk anak dan cucu mereka, namun maksud tulus itu segera lenyap saat mereka sadar bahwa mainan itu dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Banyak surat kabar segera dipenuhi kolom iklan yang menawarkan boneka yang sangat digemari itu dengan harga berlipat-lipat dari harga semula.

Jika Anda mendapati diri terjerat oleh ketamakan di hari Natal, ambillah waktu untuk berdiam diri. Dengan mata rohani, berjalanlah bersama orang-orang majus yang mencari Bayi Kristus. Bersujudlah di hadapan-Nya dan persembahkan kasih dan penyembahan Anda sebagai hadiah bagi-Nya. Jangan biarkan Natal tahun ini diliputi ketamakan, melainkan jadikanlah Natal ini penuh dengan penyembahan [DCE]


Take time this Christmastime to go
A little way apart,
And with the hands of prayer prepare
The house that is your heart. -- Anon.

KEEGOISAN MEMBUAT NATAL MENJADI BEBAN
KASIH MEMBUAT NATAL MENJADI KESUKAAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org