Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/12/07

Minggu, 7 Desember 1997

Bacaan   : Ayub 2:1-10
Setahun : 1Tesalonika 1-5
Nas       : Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayub 2:10)

ALASAN UNTUK HIDUP

Ketika seorang pendeta berusia 50 tahun di Connecticut, Charles P. Luckey, mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan bernama Creutzfeldt-Jacob, ia mendiktekan surat berikut: "Apa yang akan dilakukan orang Kristen...saat dokter memberitahu bahwa suatu penyakit akan merusak otaknya dan kepribadiannya akan menjadi kacau?... Setelah 48 jam dalam perenungan, saya menyimpulkan bahwa pada akhirnya orang Kristen harus selalu memandang kehidupan ini sebagai pemberian Allah...dan kita tidak berhak mencabut kehidupan itu."

Luckey memutuskan bahwa bunuh diri bukanlah jalan keluar yang baik karena imannya yang teguh pada "Sang Pencipta yang mengenal dan mengasihi saya sebelum saya diciptakan dalam rahim ibu saya." Namun demikian, ia tetap memohon agar Allah segera memanggilnya. Tuhan mengabulkan permohonan Luckey dan pendeta itu pun berpulang pada Juruselamatnya tak lama kemudian.

Ayub pun mengalami hal serupa. Walau ia didera penyakit yang menyiksa dan tak sedap dipandang mata dan juga kehilangan segala miliknya, Ayub tetap percaya kepada Allah sehingga ia dapat menolak saran istrinya yang menganjurkan "kutukilah Allahmu dan matilah" (Ayub 2:9).

Jika suatu saat banyak orang penting menyarankan kematian sebagai jalan keluar bagi dilema tersulit yang kita hadapi, kita dapat belajar dari Ayub dan Charles Luckey. Mereka menyadari bahwa hidup ini berasal dari sang Pencipta, dan bukan kita yang berhak mencabutnya [HVL]


Trials make the promise sweet;
Trials give new life to prayer,
Bring me to my Savior's feet,
Lay me low and keep me there. -- Cowper

TANPA KRISTUS KITA TIDAK SIAP UNTUK MATI
DENGAN KRISTUS KITA MEMILIKI ALASAN UNTUK HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org