Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/11/14

Jumat, 14 November 1997

Bacaan   : Hosea 11
Setahun : Kisah 17-18
Nas       : Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala.... Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia (Hosea 11:8-9)

KEPEDIHAN BAPA KITA

Renungkanlah kepedihan orangtua pada zaman Perjanjian Lama karena anak laki-laki mereka memberontak! Hukum mengharuskan mereka membawa anak tersebut ke hadapan para tua-tua untuk dilempari batu (Ulangan 21:18-21). Tampaknya hal ini hanya ditemukan dalam situasi yang ekstrim, tetapi bayangkanlah pergulatan emosi yang harus mereka tanggung supaya dapat memenuhi hukum Allah yang kudus!

Menurut Nabi Hosea, itulah kepedihan yang dirasakan Allah karena pemberontakan umat-Nya. Dia seperti orangtua yang dengan penuh kasih mengajar anaknya berjalan, kemudian dengan lembut mengangkat dan menciumnya untuk menghilangkan rasa sakit bila ia terjatuh (Hosea 11:3). Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada Israel, tetapi bangsa itu pergi menjauhi-Nya. Mereka layak untuk ditinggalkan oleh-Nya.

Tetapi Allah tetap mengasihi umat-Nya Israel dan tak menginginkan seluruh bangsa itu binasa. Meskipun Dia mengizinkan bangsa Asyur menawan mereka, Dia mendatangkan beribu-ribu orang yang dahulunya menetap di Kerajaan Israel Utara bersama-sama dengan Kerajaan Selatan, Yehuda, kembali dari pembuangan (1Tawarikh 9:1-3).

Allah tetap mengasihi kita pada saat kita berbuat dosa. Jika Dia menghajar kita, Dia tak segan-segan melakukannya dan itu dilakukan-Nya dengan kepedihan yang dalam. Kasih-Nya tidak memungkinkan Dia meninggalkan kita seorang diri [HVL]


THINKING IT OVER
Read Hebrews 12:5-11.
Why does God chasten us? What would it mean to us
if we never experienced His discipline?

HAJARAN ALLAH DISERTAI BELAS KASIH-NYA -- BUKAN KEKEJAMAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org