Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/12/09

Sabtu, 9 Desember 2000

Bacaan   : Lukas 16:1-15
Setahun : Daniel 11-12, Yudas
Nas       : Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan .. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Lukas 16:13)

MENJADI PUSAT PERHATIAN

Pengajaran Tuhan mengenai uang dalam Lukas 16 masih aktual untuk dijadikan berita di surat kabar dewasa ini. Beberapa orang Farisi mendengarkan Yesus saat Dia menyampaikan perumpamaan tentang hamba yang tidak setia. Dia berkata, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Orang-orang Farisi mencemooh hal ini, karena mereka adalah hamba uang. Namun Yesus menanggapi, "Apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah" (ayat 15).

Seorang penulis bernama Wayne Jacobsen menunjukkan bahwa kata dibenci, yang digunakan Yesus di atas tidak mengacu pada pelanggaran susila yang kotor. Dia menujukan kata itu pada kecintaan orang-orang Farisi pada harta duniawi. Banyak orang pada masa kini berbuat demikian, padahal itu menjijikan bagi Allah.

Untuk membantu mengalihkan perhatian kita dari uang, Ken Gire menulis doa berikut: "Yesus, tolonglah saya pada hari ini untuk melihat dengan jelas bahwa pada suatu hari kelak saya akan mati. Kini saya telah melihat dengan cukup jelas apa yang dianggap sangat berharga bagi manusia. Berilah saya mata yang dapat melihat apa yang Kauanggap berharga." Apakah yang berharga di hadapan Allah? Orang-orang yang membutuhkan -- orang miskin, orang kelaparan, orang yang tidak mempunyai tempat tinggal, orang sakit, orang yang kesepian, dan para narapidana (Matius 25:34-40). Menghargai seseorang berarti mendengarkan, memahami, dan memenuhi kebutuhan mereka.

Apakah perhatian kita teruju pada nilai-nilai duniawi, ataukah pada nilai-nilai Allah yang kekal? -- JEY

LEPASKANLAH HAL-HAL YANG BERSIFAT DUNIAWI
DAN PEGANGLAH HAL-HAL YANG BERSIFAT KEKAL

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org