Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/19

Senin, 19 November 2012

Bacaan   : 1 Korintus 1:1-9
Setahun : Kisah 11-12
Nas       : ... kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, ... (1 Korintus 1:2)

ORANG-ORANG KUDUS

Mendengar istilah "orang kudus" mungkin membuat kita memikirkan para tokoh yang digelari Santo dan Santa, atau setidaknya seseorang yang sangat baik dan murah hati sepanjang hidupnya. Tak mungkin kita memberi gelar tersebut pada orang-orang yang keras kepala dan sombong, penuh iri hati dan perselisihan, suka menghakimi, bahkan saling menuntut dalam pengadilan, bukan? Apalagi jika mereka bobrok secara moral dan menyelewengkan praktik-praktik rohani untuk kepentingan sendiri. Namun, itulah kondisi jemaat di Korintus, dan ... mereka disebut Paulus sebagai "orang-orang kudus".

Apa gerangan yang Paulus maksudkan? Kata Yunani untuk "orang kudus" adalah hagios, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai "orang yang dipisahkan atau dikhususkan". Dipisahkan untuk siapa? Untuk Tuhan. Tiap orang yang telah menerima keselamatan dalam Yesus Kristus, telah dipisahkan sebagai milik kepunyaan-Nya (lihat juga Titus 2:14). Makna kata ini tidak merujuk pada karakter seseorang, tetapi status keberadaannya di hadapan Tuhan. Kekudusan tidak diperoleh oleh perbuatan-perbuatan manusia, melainkan oleh karya Tuhan sendiri. Setelah mengawali suratnya dengan sebutan "orang kudus", Paulus kemudian mendorong jemaat Korintus untuk bersikap sesuai dengan statusnya itu.

Sebagai orang-orang tebusan Kristus, kita memiliki status yang sama dengan jemaat Korintus. Kita telah dipisahkan untuk Tuhan dan diberi tanggung jawab untuk hidup sesuai status tersebut. Adakah tutur perilaku kita yang perlu diubah agar kehidupan kita sesuai dengan status kita sebagai orang-orang kudus? -- ITA

KETIKA MENERIMA KRISTUS, ANDA MENJADI ORANG KUDUS.
DIA RINDU ANDA HIDUP DENGAN PERILAKU KUDUS.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org