Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/11/11 |
|
Senin, 11 November 2024 Bacaan : FILIPI 2:1-11 Setahun : Yohanes 16-18 Nas : Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)
|
|
Seorang bayi demam dan mengalami diare, menangis terus di malam hari. Tanpa bertanya ini atau itu, seorang ibu lajang yang bertetangga mendatangi dan serta-merta memarahi sang bayi, "Kamu mengganggu orang tidur saja ya! Apa tidak bisa diam dan membiarkan orang istirahat?" Ayah sang bayi tersinggung dan menceritakan perilaku ibu lajang tersebut di hadapan publik. Jika Anda berada dalam situasi tersebut, siapakah yang akan Anda bela? Secara alami, cara kita memandang persoalan cenderung didasarkan pada keadaan kita sendiri. Yang belum menikah mungkin saja berpikir bahwa ibu lajang itu tentu sangat terganggu dan berhak menegur, meskipun perlu menggunakan cara yang berbeda. Yang sayang anak cenderung membela ayah sang bayi sambil membayangkan betapa sulitnya menenteramkan bayi yang sedang sakit. Profesi dan kebiasaan juga memengaruhi cara pandang kita. Namun, jika dalam kasus sederhana ini kita dapat berbeda pandang, lalu bagaimanakah dengan perkara yang lebih kompleks? Rasul Paulus mengajarkan bahwa kita harus mendahulukan kepentingan orang lain. Agar dapat menyelesaikan perselisihan, kita harus memperhatikan dasar pikiran Paulus. Kuncinya adalah kesehatian, sepikiran, satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan di dalam Kristus (ay. 2). Menghadapi persoalan relasi, kita patut membayangkan bagaimanakah reaksi Kristus dalam situasi tersebut. Bila prinsip ini diterapkan, hidup kita niscaya berada dalam damai. Persoalan rumit pun dapat disederhanakan dan dapat terselesaikan. --HEM/www.renunganharian.net BAYANGKAN REAKSI KRISTUS DALAM SITUASI KITA.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |